Masalah Relokasi Pedagang Pasar Panyembolun Senaken, Ini Kata Wabup Masitah

0
1566

foto, Wabup Masitah saat berada di pasar Panyembolun Senaken.

TANA PASER, Penasatu.com – Guna mengembalikan fungsi pasar sebagai pusat bertransaksi jual beli masyarakat sehingga pasar menjadi bersih dan tertata rapi sehingga pedagang dan konsumen juga nyaman. Untuk itu Bupati Paser dr.Fahmi Fadli dan Wabup Masitah memberi perhatian lebih terhadap penataan infrastruktur Pasar Panyembulon Senaken, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

“Sesuai komitmen, kita akan selalu memantau pemindahan pedagang hari ini. Insya Allah semua dengan pelan-pelan melalui pendekatan persuasif, kita akan benahi pasar ini,” ungkap Wabup Masitah saat meninjau Pasar Penyembolum Senaken terkait relokasi penataan penampungan, Selasa (15/02/2022)

Menurut Masitah, tiga hari lagi dirinya akan memantau, sehingga tau apa yang diinginkan pedagang.

“Sesuai komitmen pak Bupati,  pasar Penyembolum akan  tertata rapi, sehat dan tertib. Karena itu penataan pasar perlu dilakukan agar tidak semrawut, kebersihan terjaga dan yang paling penting masyarakat dan pedagang nyaman untuk melakukan transaksi jual beli,” ungkapnya.

Menurut Masitah, Pasar adalah salah satu sektor penggerak kegiatan perekonomian masyarakat, tidak hanya sekedar aktifitas jual-beli, namun telah menjadi salah satu indikator penting dalam pembangunan perekonomian daerah, dimana disana menjadi tempat tumbuh dan berkembang berbagai macam komoditas perdagangan maupun peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Dengan model kolaborasi yang baik maka skema penataan pasar harus diikuti dengan penataan pola ruang  dan zonasi sehingga pasar itu tidak semrawut baik pedagangnya maupun parkirnya,” imbuh Masitah.

Karena itu lanjutnya, pada tahun 2022 ini ada dua anggaran yang dialokasikan untuk penataan pasar Penyembolum, yakni Rp8 miliar untuk pembangunan petak dilokasi penampungan serta Rp400 juta untuk perbaikan lokasi parkir roda empat.

Terkait penataan penampungan, Wabup Masitah menyebutkan untuk menata pasar dan mengembalikan fungsi pasar yang sebenarnya. Hal itu dilakukan menurut Masitah, melihat dan mengamati kondisi kawasan yang ada sangat kumuh, semrawut dan tidak tertata.

“Jadi kita mau mengembalikan fungsi pasar, bagaimana pasar itu bisa dipakai bertransaksi jual beli sehingga pedagang dan konsumen juga nyaman”, ujar Masitah.(*/humas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here