Pilkada di Tengah Pandemi, KPU Balikpapan Cuma Butuh Tambahan Dana 7 Miliar

0
260

PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kota Balikpapan akan berlangsung di tengah pandemi covid-19.

Situasi tersebut membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan mengajukan penambahan anggaran ke KPU-RI untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD).

“Pelaksanaan pilkada di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri, pasalnya KPU berupaya agar pilkada nanti bebas dari penyebaran covid-19,” ujar Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha. “Maka dari itu KPU mengajukan anggaran tambahan sebesar 13,5 miliar untuk pengadaan APD.”

Hingga saat ini dari jumlah anggaran yang di ajukan ke KPU-RI, KPU baru menerima sebesar 1,7 miliar dan anggaran tersebut hanya cukup digunakan untuk pelaksanaan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).

Lanjut Thoha, pengajuan anggaran sebesar 13,5 miliar mengacu pada harga APD di E-Catalog, dimana saat itu harga APD memang mahal.

“Jumlah 13,5 miliar dihitung dari harga APD waktu itu, memang saat itu mahal sehingga ketemulah angka 13,5 miliar,” jelasnya.

Saat ini KPU Balikpapan tidak memiliki calon perseorangan, sehingga tidak melakukan tahapan verifikasi, jadi kebutuhan anggaran tidak sebesar 13,5 miliar lagi.

“Yang pastinya, berapapun jumlah anggaran yang turun, jumlah itulah yang harus dimanfaatkan KPU untuk pelaksanaan pilkada di tengah pandemi covid-19.”

Thoha menambahkan, saat ini kebutuhan tambahan anggaran tidak lagi sebesar 13,5 miliar, mengingat item yang termahal nantinya hanya kebutuhan Rapid Test.

Sehingga saat dilakukan hitung ulang terkait kebutuhan anggaran APD saat ini, kemungkinan hanya membutuhkan 7 miliar.

“Komponen yang termahal Rapid Test, sehingga kebutuhan KPU tidak lagi sebesar 13.5 miliar, kemungkinan untuk kebutuhannya sekitar 7 miliar sampai tahapan pencoblosan,” tandas Thoha.

Wartawan: Riel Bagas
Editor: HTBS/penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here