Pemerintah Buka Beasiswa LPDP Tahun 2022, Menkeu: Melalui Afirmasi LPDP Beri Pemihakan Kepada Daerah 3T

0
371

foto, Menkeu Sri Mulyani.(istimewa)

Jakarta Pusat, Pemerintah kembali membuka Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Tahun 2022. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kesempatan memeroleh beasiswa LPDP terbuka bagi setiap rakyat Indonesia.

“Saatnya giliranmu! Berkontribusi bersama LPDP menyongsong transformasi diri dan kemajuan negeri,” ujar Menkeu mengawali Webinar Pembukaan Beasiswa LPDP 2022 dari Jakarta Pusat, Jumat (25/02/2022).

Kontribusi LPDP dalam meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia (SDM) Indonesia diwujudkan dengan memberikan kesempatan meraih pendidikan dunia melalui program beasiswa penuh bagi program magister dan doktoral. Pemerataan kesempatan beasiswa bagi seluruh rakyat Indonesia diwujudkan melalui pengelompokan jenis beasiswa menjadi beasiswa afirmasi, targeted group, dan reguler.

Dalam kesempatan itu, Menkeu juga mengungkapkan bahwa total dana abadi di bidang pendidikan yang dikelola pemerintah sejak tahun 2010 mencapai Rp99,1 triliun.

“Saat ini, total dana abadi di bidang pendidikan termasuk penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan Rp99,1 triliun dan ini masih akan berkembang karena tahun 2022 nanti akan ada tambahan lagi melalui mekanisme APBN,” ujarnya.

Dana abadi pendidikan tersebut termasuk di dalamnya dana abadi penelitian sebesar Rp8 triliun, dana abadi perguruan tinggi Rp7 triliun, serta dana abadi kebudayaan Rp3 triliun.

“Berbagai macam bentuk dana abadi adalah komitmen bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia ditentukan tidak hanya dari sisi pendidikan formal, dari sisi pendidikan juga tidak hanya belajar di kelas, penelitian menjadi penting, interaksi sosial sangat penting, dan juga bahkan dari sisi kebudayaan,” ujarnya.

Menkeu mengungkapkan, sejak tahun 2007, pemerintah telah mengalokasikan 20 persen dari APBN untuk pendidikan. Untuk tahun 2022 ini, total anggaran pendidikan sebesar Rp542,8 triliun. Alokasi untuk anggaran pendidikan bergantung pada besaran APBN setiap tahunnya. Apabila APBN-nya naik, semakin meningkat pula anggaran pendidikan di tahun tersebut.

“Anggaran (pendidikan) 20 persen dari dan yang diamanatkan oleh konstitusi itu bisa dan harus bisa dimanfaatkan antargenerasi, dikelola dengan baik,” tandasnya.

Afirmasi

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menuturkan Lembaga Pengeloa Dana Pendidikan (LPDP) memberikan pemihakan kepada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) melalui beasiswa afirmasi.

“Untuk saat ini, kita menargetkan 96 kota dan kabupaten di Indonesia yang memang masuk dalam kategori 3T. Program afirmasi kepada terutama putra-putri di Papua, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara. Itu semuanya termasuk klasifikasi dari kelompok yang diberikan afirmasi,” ujarnya.

Menkeu menilai, setiap rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan. Pemerataan kesempatan beasiswa bagi seluruh rakyat Indonesia diwujudkan melalui pengelompokan jenis beasiswa menjadi beasiswa afirmasi, targeted group, dan reguler.

Beasiswa afirmasi ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di daerah 3T, memiliki kebutuhan khusus atau difabel, serta peserta pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau peserta bidik misi saat menempuh program sarjana strata-1 (S1).

“Kita bisa lihat LPDP sekarang mengelola dan memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia, regardless sukunya, gender-nya, dari daerah manapun, maupun dari agama apapun. Ini adalah bentuk komitmen kita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bineka. Komitmen untuk inklusi, diversifikasi, diversity menjadi sangat sangat penting,” ujarnya.

Kontribusi untuk Negeri

Pada kesempatan itu Menkeu juga mengajak seluruh penerima beasiswa LPDP untuk aktif berkontribusi dalam membangun negeri.

“Anda semuanya yang mendapatkan beasiswa dari LPDP adalah orang-orang pilihan yang mendapatkan privilege dan fasilitas dari negara. Ini berarti negara berinvestasi kepada Anda. Ini tidak sekadar kita membagi-bagi beasiswa tapi ini adalah upaya negara dan bangsa Indonesia menginvestasikan kepada Anda semuanya,” ujarnya.

Menkeu berpesan agar setiap penerima beasiswa LPDP yang telah menyelesaikan studi dapat kembali dan berkontribusi bagi Indonesia. Dana pendidikan yang dikelola oleh LPDP berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dana yang dikumpulkan dari perekonomian Indonesia untuk memajukan bangsa Indonesia.

“Ini adalah uang rakyat, maka rakyat akan meminta kembali Anda membayar dalam bentuk bakti Anda,” tegasnya.

Para penerima beasiswa LPDP, kata Menkeu, menjadi contoh dan memberikan optimisme bahwa Indonesia ke depan akan lebih baik karena akan diurus oleh orang-orang yang telah mendapatkan kesempatan, fasilitas, dan pendidikan terbaik dari negara.

“Mereka sekolah di universitas terbaik dunia sehingga mereka memiliki kemampuan dan juga kesempatan belajar dari orang-orang terbaik universitas perguruan tinggi di dunia yang terbaik untuk menjadi bekal Anda. Tidak menjadi bekal untuk memperkaya diri sendiri, tapi untuk berbakti dan memberikan bagi Indonesia kembali,” tandasnya.

Sebagai informasi, pada tahun 2021 ada 4.266 awardee yang telah mendapat fasilitas dari LPDP untuk jenjang S2 dan S3 di berbagai universitas terbaik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.(*/kmf RI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here