Hadiri Peresmian Sekretariat hingga Musda DAD Kaltara, Ini Harapan Gubernur Zainal A Paliwang

0
362

Gubernur Kaltara Drs,H Zainal A Paliwang saat hadiri peresmian Sekretariat Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltara di Tanjung Selor.(ist)

TANJUNG SELOR, Penasatu.com – Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal A Paliwang SH., M.Hum menghadiri Peresmian Sekretariat Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kaltara sekaligus melakukan peletakan batu dan pemancangan tiang pertama pembangunan Lamin Adat Dayak di Kawasan Kota Baru Mandiri, Tanjung Selor, Bulungan, Jumat 27 Februari 2023 sore.

Dalam prosesi ini, Gubernur turut serta ditemani senator DPD RI sekaligus Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Dr. Drs. Marthin Billa MM, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kaltara Jhonny Laing Impang, Ketua DPRD Kaltara Albertus Stefanus Marianus sekaligus Ketua Badan Komando Laskar Masyarakat Adat Dayak (Bakormad) Provinsi Kaltara yang dikukuhkan oleh Panglima Bakormad Nasional, Cornelis Nelau Anton.

Di kesempatan yang sama, juga dilaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) II DAD Provinsi Kaltara. Tokoh adat, hadirin undangan, dan ratusan masyarakat tampak antusias mengikuti setiap prosesi acara.

“Selamat atas peresmian Sekretariat DAD Kaltara dan selamat atas pelantikan pengurus daerah Bakormad Kaltara,” tutur Gubernur dalam sambutannya.

Gubernur bertutur suatu kehormatan besar baginya dapat hadir dalam kegiatan tersebut, dan “Atas nama Pemprov Kaltara saya sangat mengapresiasi dan menyambut baik terlaksananya kegiatan ini,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, masyarakat Dayak telah banyak memberi warna dan menjadi bagian goresan Tinta Emas sejarah bangsa. Masyarakat Dayak banyak berkarya bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat melalui jalan dan profesinya masing-masing.

Gubernur meminta masyarakat tetap merawat tradisi dan budaya leluhur masyarakat Dayak sebagai suatu identitas

“Seperti balai adat ini perlu bagi kita semua menjaga dan melestarikannya. Kita tahu bahwa ukiran-ukiran suku Dayak punya makna tersendiri,” jelasnya.

Ditekankan pula, dari sudut pandang pemerintahan, keberagaman budaya di Kaltara bukan hanya kekayaan dan menjadi identitas bangsa.

“Tetapi ini juga merupakan investasi besar untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa demi terwujudnya tujuan nasional,” ujarnya.

Perihal Musda II DAD KAltara, Gubernur berpesan agar mengutamakan diskusi dan menyuarakan ide dan pendapat dengan cara yang demokratis.

“Kita sadari bahwa dalam suatu musyawarah tentu ada perbedaan pendapat dalam menyusun dan merencanakan program kerja. Itu hal biasa dan lumrah. Yang terpenting, pengurus harus membawa kebaikan untuk Kaltara dan masyarakat Dayak pada khususnya,” tutur Gubernur. (Aspian).

sumber – BIRO ADPIM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here