Sambut Ramadhan Dengan Persaudaraan

0
810

penasatu.com, balikpapan – Menjelang Ramadhan 1439 H tahun 2019 M, KH.Syekh Mas’ud Husain Al-Hasani Ketua Umum DPP Perhimpunan Rakyat Asli Kalimantan (Perak) mengajak segenap umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan kekhusukan, pengkhidmatan, serta penuh suka cita sebagai bagian dari upaya mencari ridha dan meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT.

Guru Mas’ud mengatakan Ramadhan sebagai bulan spiritualisasi, menyebarkan nilai luhur moral, persaudaraan dan perdamaian antara sesama. “Hal-hal yang memilukan itu mudah-mudahan bisa kita semai lagi, kita kuatkan lagi di bulan Ramadhan dengan penuh persaudaraan, perdamaian antar sesama,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya baru-baru ini.

Ia mengajak untuk menjadikan bulan Ramadhan untuk beramal shalih, amaliah mencerahkan, dan untuk mengkaji nilai-nilai ajaran agama yang penuh dengan kedamaian sebagai pedoman hidup. “Mengajak keluarga-keluarga untuk menebarnya nilai-nilai keutamaan melalui keluarga, kesempatan yang sangat baik untuk menjadikan anak-anak kita sebagai generasi yang berkarakter,” tambah ulama kharismatik Kalimantan ini.

Bulan Suci Ramadhan, katanya, adalah bulan persaudaraan, namun kali ini banyak umat yang menyambutnya dengan perbedaan pilihan antar saudara-saudara, baik capres ataupun caleg yang sering kali merenggangkan ukhuwah diantara kita.

“Oleh karena itu kami mengajak masyarakat untuk merajut kembali persaudaraan setelah pilpres ini, dengan mempersiapkan diri menyambut Ramadhan yang akan datang kurang dari sepekan, semoga kita memasuki Ramadhan dengan penuh kedamaian,” jelasnya.

Memasuki bulan Ramadhan, katanya, bulan agung yang tersimpan sejuta hikmah dan keberkahan. Allah janjikan gandaan pahala bagi siapa saja yang beramal saleh.

Semoga semua menjadi manusia yang saleh secara pribadi, juga saleh dalam dimensi sosial yang selalu menebarkan kedamaian dan persatuan dengan tetap menjaga silaturahim untuk mengokohkan persaudaraan (ukhuwwah).

Pihaknya mengimbau kepada seluruh umat Islam supaya mempersiapkan diri lahir dan batin serta menyucikan diri dari penyakit hati.

“Tinggalkan berita bohong yang sempat dipercayai pada saat memasuki masa pemilihan umum, pikiran jahat, rasa dengki dan iri hati serta sombong,” ujar Guru Mas’ud.

Sebab, katanya, Allah bersih dan suci, tidak akan menerima semua perbuatan tersebut, kecuali yang bersih pula, agar puasa nanti diterima oleh Allah SWT. Jadi jagalah hati.

Pada bulan ini ungkap dirinya, hati seorang Muslim nampak begitu lapang, pemaaf, dan memiliki semangat persaudaraan yang tinggi. Tidak salah jika Ramadhan adalah bulan silaturahim, yaitu saat-saat kita sangat terbuka untuk menjalin hubungan sosial yang renggang, jauh, atau bahkan terputus.

Silaturahim pada Ramadhan sangat mudah dilakukan dengan alasan keagamaan yang kuat tanpa harus merasa kehilangan harga diri.

“Mari kita menjalankan ibadah puasa ini dengan hati yang damai, hati yang bersih, serta saling menghormati di antara kita agar makna ibadah puasa yang diajarkan oleh Rasulullah dapat kita sikapi dan kita jalankan dengan penuh keikhlasan,” kata Guru Mas’ud yang juga anak seorang pejuang kemerdekaan RI.

Apa makna silaturahim di bulan Ramadan? Sebenarnya silaturahim memiliki makna spesifik. Dalam nash Alquran dan Hadits begitu banyak yang mengulas topik tentang ini. Salah satu hadits Rasulullah Muhammad SAW. yang populer diantaranya adalah: “Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada salat dan puasa?” Sahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah pun kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara mereka, (semua itu) adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan.” (HR. Bukhari-Muslim).

Jadi, makna silaturahim yang dilakukan pada Ramadan selain akan menumbuhkan semangat individu dalam memaknai kehidupan sosialnya dengan ikatan spiritual, juga akan mendapatkan kepuasan batin, bahwa kehidupan bersama harus tetap dijaga, dipupuk, distimulasi, dan dikembangkan dalam beragam ekspresi keberagamaan, seperti buka puasa bersama, salat Tarawih berjamaah, santunan melalui bazaar murah, dan sebagainya.

Intinya adalah, silaturahim di bulan Ramadhan akan mandapatkan dua keuntungan sekaligus, untung secara spiritual dengan limpahan pahala yang besar, juga untung secara sosial (horizontal) karena akan sehat mental, panjang umur, dan bertambahnya rejeki. Mari bersilaturahim.(are)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here