Perkenalkan Diri, Yayasan GIN Audensi ke Partai Demokrat Balikpapan

0
326

Keterangan foto: Pengurus Yayasan GIN saat bertemu Ketua DPC Demokrat kota Balikpapan.

Balikpapan, Penasatu.com – Yayasan Generasi Insan Nusantara (GIN) Foundation sebagai lembaga pusat rehabilitasi narkotika di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan audiensi ke kantor DPC Demokrat Kota Balikpapan, Kompleks Wahana, Jln Jenderal Sudirman (Stal Kuda), Balikpapan Selatan (Balsel), Rabu (5/10/2022).

Kedatangan rombongan Yayasan GIN Foundation diterima langsung Ketua DPC Demokrat Balikpapan Denni Mappa (Depa) diruang kerjanya.

Abdul Wahid selaku Pembina Yayasan Generasi Insan Nusantara (GIN) Balikpapan mengatakan, kedatangan Yayasan GIN Foundation kepimpinan partai yakni bertujuan untuk mengenalkan Yayasan GIN Foundation sebagai salah satu pusat rehabilitasi narkotika di Balikpapan.

Dikatakannya, menyambangi pimpinan partai dikarenakan, pimpinan partai memiliki basis masa yang sangat banyak, sehingga dapat membantu mensosialisasikan bahaya narkoba di masyarakat.

“Kita tidak hanya datang ke ketua partai Demokrat saja, tapi nanti kita akan datang ke ketua-ketua partai lainnya, bahkan lembaga-lembaga yang ada di Balikpapan,” ucapnya.

Abdul Wahid menambahkan, pengguna narkoba tidak bisa langsung dikatakan sebagai kriminal. Sebaliknya, seharusnya bagaimana kita dapat bersama-sama mengobati agar pengguna narkoba tersebut dapat keluar dari pengaruh narkoba dengan cara diberikan pendampingan seperti rehabilitasi.

Lanjut dikatakannya, sejauh ini klien dari Yayasan GIN Foundation bukan hanya mendapatkan rehabilitasi saja, melainkan selama menjalani rehab. Yayasan GIN Foundation juga memberikan pembinaan dalam pengembangan skill, sehingga pasca dilakukan rehabilitasi mereka bisa bekerja sesuai dengan skill yang mereka miliki.

“Kita sudah sediakan wadah untuk pengembangan skill pasca rehab, seperti Bengkel Service Motor, Perbaikan AC dan lainnya,” ujarnya.

Abdul Wahid menuturkan, banyak masyarakat yang masih belum memahami apa yang dinamakan rehabilitasi bagi pengguna narkotika. Salah satunya banyak masyarakat yang menilai, jika dilakukan rehab maka akan disiksa, dibiarkan atau sebagainya. Padahal apa yang dibayangkan masyarakat tentang rehab tidak seperti itu.

“Kalau ada pengguna narkoba jangan dikucilkan atau sampai dibuang dari ruang lingkup keluarga. Tapi bawa ke pusat rehabilitasi, disana kita akan rubah pola hidup mereka agar terbebas dari ketergantungan narkotika,” terangnya.

Masih Abdul Wahid, untuk saat ini klien yang ada dalam Yayasan GIN Foundation sebanyak 525 klien. Yang mana semuanya tidak ditampung dalam suatu tempat, melainkan melakukan rehabilitasi rawat jalan.

“Kalau yang kita tampung untuk saat ini ada 35 orang, karena kita terbatas tempat, sehingga yang lainnya kita lakukan dengan rawat jalan,” katanya.

“Ya.. mudah-mudahan ada teman-teman yang peduli akan bahaya narkotika dan memiliki wadah atau tempat yang bisa dipergunakan untuk tempat rehabilitasi, kita siap untuk mengelola tempat tersebut,” tambahnya.

Ditempat yang sama, Denni Mappa menyambut baik adanya Yayasan GIN Foundation sebagai wadah rehabilitasi pengguna narkotika dan ini akan berdampak positif bagi masyarakat. Artinya bisa menjadikan Yayasan GIN Foundation menjadi salah satu solusi untuk melakukan pencegahan bagi pengguna narkotika atau sebagai wadah rehabilitasi bagi orang terdekat yang terindikasi sebagai pengguna narkotika.

Pria yang karib disapa Depa inipun berharap Yayasan GIN Foundation di Balikpapan bisa lebih berkembang, agar pengguna narkotika di Balikpapan bisa menurun, bahkan bisa hilang.

“Saya harapkan disini kerjasama dari semua pihak terutama masyarakat itu sendiri dan pemerintah,” harapnya.

Dikatakannya, banyaknya jumlah pengguna narkotika yang sedang ditangani Yayasan GIN Foundation saat ini, seharusnya perlu adanya pemberian pemahaman dan sosialisasi kesadaran masyarakat akan bahaya narkotika.

Sebab itulah, kolaborasi antara Pemerintah, masyarakat, tokoh masyarakat dan lainnya itu penting. Karena tujuannya menurunkan narkotika di Balikpapan.
[6/10 08.47] Riel_Syahril: Balikpapan, Penasatu.com – Komisi III DPRD Kota Balikpapan kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak), Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan PT Fahreza Duta Perkasa selaku pemenang proyek pengerjaan DAS Ampal.

Dihadapan awak media, Rabu (5/10/2022). Ketua Formak Jerico Noldy menyampaikan ada beberapa hal yang dipertanyakan pihaknya oleh Dinas PU dan PT Fahreza Duta Perkasa selaku kontraktor.

Dikatakan Jerico, pihaknya hanya meminta kejuruan dan transparansi dari pihak kontraktor, apakah diawal PT Fahreza Duta Perkasa bekerjasama dengan Investor. Dicurigai oleh Jerico jika pihak pemenang proyek yakni PT Fahreza Duta Perkasa tidak memiliki modal, sehingga mencari investor.

Dugaan tersebut dibuktikan Jerico melalui data yang dimilikinya, dimana tertanggal 22 Agustus 2022 pembayaran sebesar 18 miliar dari nilai kontrak cair dari Dinas PU.

“Nah..disini yang kita tidak inginkan, jangan sampai mereka hanya menunggu-nunggu saja uang cair, kemudian baru mereka bekerja. Artinya mereka tidak memiliki modal,” ucapnya.

“Karena dari awal mereka bekerja alat berat yang digunakan semuanya, merupakan dari pemodal atau investor,” tambahnya.

Jerico menilai, jika ini terbukti tentunya yang dirugikan masyarakat Balikpapan, pasalnya kontraktor selaku pemenang proyek merupakan perusahaan dari luar Balikpapan, sebab itulah ia meminta agar pengerjaan DAS Ampal sesuai progres yang ada.

Jerico menambahkan, pihaknya masih melakukan investigasi, apakah proyek ini ada yang menggiring dari awal. Pasalnya dirinya pernah menangkap apa yang disampaikan Walikota Balikpapan, jika proyek sebesar ini harus dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tapi kenapa saat ini malah perusahaan swasta yang mengerjakan.

Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi membantah atas tudingan tersebut. Dikatakannya sejak awal pengerjaan proyek modal yang digunakan murni milik perusahaan.

“Sejak awal pengerjaan sampai akhir semua merupakan tanggung jawab kami. Bahkan kamipun berhak mengevaluasi bahwa tidak ada permasalahan terkait pembayaran dan semuanya sudah selesai,” kata Cahyadi.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas PU Balikpapan Andi Muhammad Yusri Ramli saat disinggung mengenai ganti rugi lahan yang terdampak pengerjaan DAS Ampal. Yusri secara tegas mengatakan telah melakukan sosialisasi kepada pemilik lahan, baik pribadi maupun perusahaan. Jika lahan yang terdampak tidak ada biaya pergantian, melainkan apabila ada pagar warga atau perusahaan yang terdampak pengerjaan, maka akan dilakukan pergantian dengan berupa perbaikan.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri berharap persoalan ini bisa cepat selesai. Sehingga proses pengerjaan pengendalian banjir DAS Ampal bisa selesai tepat waktu.

Alwi juga mengatakan, RDP yang digelar bersama Formak akan dilanjutkan kembali, mengingat keterbatasan waktu, sehingga akan dijadwalkan kembali.(*)

penulis: Ril

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here