Perahu Gerindra Berlabuh di Dermaga Rahmad Mas’ud

0
347

PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Teka teki akan kemana perahu Partai Gerindra berlabuh, akhirnya terjawab sudah setelah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerinda Kota Balikpapan menggelar konferensi pers terkait arah dukungan politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang.

Bertempat di kantor DPC Partai Gerindra, Komplek Ruko Balikpapan Permai, Jln Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota (Balkot), Rabu (22/7/2020).

Ketua DPC Partai Gerindra Muhammad Taqwa, didampingi Sabaruddin Panrecalle SS, Aminuddin selaku Ketua Penjaringan dari Partai Gerindra, dan H Danang Eko.

Memaparkan kejelasan arah politik partai Gerinda untuk Pilkada 2020, yang mana melalui surat rekomendasi yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra telah memutuskan mendukung H Rahmad Mas’ud untuk menjadi Calon Walikota Balikpapan.

Taqwa menjelaskan, keputusan partai Gerindra untuk mendukung Rahmad Mas’ud sesuai dengan mekanisme penjaringan yang diberikan ke DPP Gerindra.

Kemudian melihat tahapan-tahapan survei elektabilitas dari beberapa calon Walikota, akhirnya DPP Gerindra sepakat dan memutuskan untuk mendukung H Rahmad Mas’ud.

Gerindra sebagai partai politik yang memiliki enam kursi, tidak ingin melewatkan momen tersebut.

Sehingga DPC Gerindra diperintahkan untuk mengirimkan calon dari kader partai Gerindra sendiri, yang nantinya untuk berpasangan dengan H Rahmad Mas’ud.

Akhirnya melalui surat rekomendasi tersebut Partai Gerindra memutuskan H Rahmad Mas’ud berpasangan dengan H Sabaruddin Panrecalles SS di Pilkada 9 Desember mendatang.

Berpasangannya Rahmad Mas’ud bersama Sabaruddin Panrecalle merupakan keputusan partai dan menjadi perintah, maka dengan itu harus dilaksanakan.

“Untuk dinamika politik di Kota Balikpapan tentang koalisi, bukan wewenang kami (DPC Gerindra), kami hanya menjalankan perintah dari DPP yang diberikan kepada kami,” kata Taqwa.

Di tempat yang sama Sabaruddin menjelaskan kemungkinan terjadi ke depan, ketika Rahmad Mas’ud memutuskan untuk mengubah pasangan saat maju di pilkada nanti.

Ia menuturkan, politik semuanya dinamis, ketika Rahmad Mas’ud memutuskan untuk tidak berpasangan dengan dirinya, maka semua kembali kepada keputusan DPP Partai.

“Kami di daerah hanya sebagai kader, semua keputusan ada dipusat. Jadi ketika adanya keputusan pusat yang turun ke daerah, maka kami sebagai kader di daerah, hanya tinggal menjalankan dan menyampaikan saja,” tutupnya.

Seperti yang diungkapkan Sabaruddin, politik dinamis yang bisa saja berubah pada detik-detik terakhir.*

Wartawan : Riel Bagas
Editor : HTBS/penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here