Penerapan Zona Tolerance Jadi Polemik, Warga Mengeluh Omzet Turun Drastis

0
293

Balikpapan, Penasatu.com – Sejumlah perwakilan warga yang memiliki usaha pertokoan disepanjang Jln. Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota (Balkot) kembali menyampaikan suara penolakan terhadap pelaksanaan “Zona Tolerance”.

Suara penolakan tersebut disampaikan usai melaksanakan buka puasa bersama dengan sejumlah awak media di Hotel Mid Town, Jln Jenderal Sudirman, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan (Balsel), Sabtu (24/4/2021).

“Saya sangat terima kasih atas kehadiran dan dukungan yang diberikan. Sehingga kita bisa sama-sama berjuang untuk menolak pemberlakuan zona tolerance disepanjang Jln Jenderal Sudirman,” ucap Muhammad Suhartono selaku Ketua Forum Warga Jln Jenderal Sudirman Bersatu.

Dirinya berharap, apa yang menjadi perjuangan warga Jln Jenderal Sudirman bisa di dengar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.

Sementara itu, Lukman Hendra selaku Sekretaris Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Klandasan Ilir menuturkan penerapan zona tolerance dinilai tidak berpihak kepada warga yang memiliki pertokoan disepanjang Jln Jenderal Sudirman.

Dirinya meminta agar diberikan kesempatan untuk parkir dibahu jalan dengan sistem parkir pararel. Selain itu Lukman juga menjelaskan jika warga yang berada di Jln Jenderal Sudirman tidak pernah menolak adanya pembangunan kota, mengingat Balikpapan menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur (Kaltim).

Lebih lanjut, Lukman menilai jika Polresta Balikpapan sudah melanggar kesepakatan yang telah dibuat saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Balikpapan.

Yang mana, dari hasil RDP tersebut Polresta Balikpapan berjanji akan menunda pelaksanaan penerapan zona tolerance sampai waktu yang belum diputuskan.

Akan tetapi kenyataannya, Polresta Balikpapan tetap menerapkan zona tolerance di sepanjang Jln Jenderal Sudirman dengan melakukan penilangan bagi warga yang parkir di sepanjang jalan tersebut.

“Kita sangat kecewa dengan sikap yang dilakukan Polresta Balikpapan, melanggar kesepakatan bersama DPRD Balikpapan,” keluh Lukman.

Selain itu, Lukman juga menambahkan dengan situasi pandemi seperti sekarang ini semua pelaku usaha di sepanjang Jln. Jenderal Sudirman telah mengalami dampak yang sangat luar biasa.

Salah satunya mengalami penurunan omset pendapatan, ditambah lagi dengan pemberlakuan zona tolerance, tentunya menambah dampak yang sangat luar biasa.

Seperti yang dirasakan Rahmawati Gani pemilik Rumah Makan (RM) Micky, dirinya menuturkan jika untuk saat ini omset yang didapatnya sangat turun drastis. Hingga mencapai 90 persen.

Bahkan, rumah makan yang biasanya ramai, sekarang sudah mulai sepi dikarenakan tidak ada yang berani ingin parkir di sepanjang jalan.

Terlebih lagi, rumah makan yang biasanya dapat mempkerjakan karyawan sebanyak 20 orang, kini hanya tersisa 6 orang. Dan itupun jika kondisinya tetap seperti ini kemungkinan akan kembali mengurangi jumlah karyawan yang ada.

Senada disampaikan Budi Chandra, pemilik Mantau Balikpapan ini ikut merasakan penurunan omset pendapatan sejak diberlakukannya zona tolerance.

Untuk saat ini saja omsetnya sudah menurun hingga mencapai 80 persen, padahal biasanya rumah makan yang dimilikinya selalu ramai warga yang datang, namun sejak diberlakukannya zona tolerance, sudah tidak ada lagi pengunjung yang datang dikarenakan tidak dapat parkir.(*)

Wartawan : Riel Bagas
Editor : Penasatu.com







LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here