OPR Tutup Balikpapan Manuntung Art Festival 2019 Begenjoh Ke-2

0
608

PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Tinggal hitungan jam, Balikpapan Manuntung Art Festival Begenjoh Ke-2 Kalimantan Timur (Kaltim) akan berakhir, setelah berlangsung sejak 27 Desember.

Minggu 29 Desember 2019, malam, masyarakat Balikpapan yang hadir di Balikpapan Sport and Convention Center akan disuguhkan dengan penampilan Opera Putri Ronggeng (OPR) yang akan menutup perhatan akbar seni ini.

Penasatu bersama para penari PPU Taka

Sepanjang acara yang dihelat oleh Dewan Kesenian Balikpapan (DKB) bermacam suguhan diberikan bagi masyarakat Balikpapan, diantaranya tari kontemporer, pameran 70 lukisan, baca puisi yang dilakukan pejabat, selain itu panitia juga menyiapkan stand dan hiburan yang berada di luar area Dome.

Sebanyak 13 Peserta dari berbagai daerah yang mengikuti lomba tari temporer yang berlangsung selama dua hari menunjukan kemampuannya seperti yang dibawakan salah satu grup tari dari Penajam Paser Utara (PPU) yang tergabung dalam “Sanggar Seni Taka” dengan membawakan tarian yang berjudul “Kesatria Mandau Sakti”.

Kesatria Mandau Sakti mengisahkan seorang pemuda pedalaman yang disebut Kesatria Mandau Sakti. Dan pemuda tersebut kemudian terlibat peperangan demi melindungi seorang wanita pujaan hatinya dari para pemberontak yang ingin merebutnya.

Saat peperangan terjadi sang pemuda terluka, lalu kemudian ditolonglah pemuda tersebut oleh gadis-gadis suku Paser yang kemudian memberikannya sebuah “Mandau Sakti”, konon mandau tersebut dapat memberikan kekuatan dan semangat juang bagi penggunannya.

Akhir cerita, sang pemuda akhirnya dapat memenangkan peperangan.

“Ya saya agak sedikit kecewa dengan penampilan anak-anak,” kata Hasan selaku pembina, melihat penampilan yang dibawakan anak didiknya, Sabtu (28/12) kemarin.

Pria paruh baya yang akrab disapa Julak Hasan menuturkan, penampilan yang dibawakan anak didiknya belum maksimal 100 persen.

“Kalau saya lihat kemarin, saat tampil, itu baru mencapai 40 persen saja, dimana saat tampil suara alat musik gitar dari anak didik saya tidak terdengar.”

“Musiknya ada improvisasi akibat suara gitar yang tidak terdengar, kalau penampilan anak didiknya maksimal 100 persen, saya yakin penonton pasti ada yang menangis.”

Tapi itu tidak menjadi masalah, soal kalah atau menang dirinya tidak mempersoalkan, maka dari itu, nanti malam anak didiknya akan balas dendam untuk tampil sempurna di acara yang di helat di gedung KNPI Penajam.*

Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/Penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here