OPINI: Demo PMKRI di Kupang Eror In Persona

0
920

Oleh : Plasidus Asis Deornay, S.H, Ketua Komodo Lawyers Club Mabar.

foto, Saat di gelar perdamaian antara TNI Polri dengan YSB di Rumah Gendang Kampung Sirimese, Desa Golo Poleng, Kecamatan Ndoso, Sabtu (27/3/21) lalu.

Manggarai Barat, Penasatu.com– Kasus penganiyaan yang dilakukan oknum TNI dan POLRI Manggarai Barat terhadap saudara Yosef Sudirman Bagu (YSB) sesungguhnya sudah selesai melalui upaya perdamaian di Rumah Gendang dan disaksikan oleh pemerintah, tokoh-tokoh adat dan juga tokoh agama.
Harusnya PMKRI tidak mempersoalkan kasus ini kembali.

Ada apa di balik ini?

Kalau kemudian ada persoalan baru lagi mestinya sebagai kaum intelektual cara cara mediasi harus ditempuh terlebih dahulu. Sejauh yang kami ketahui bahwa perlakuan intimidasi terhadap ketua PMKRI Ruteng itu tidak pernah ada.

Tim Komodo Lawyers Club mengupas hasil pertemuan dengan Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibow. S.I.K., M.Si., pada hari Kamis tanggal 1 April 2021, Salah satu agenda yang kami tanyakan adalah soal isu intimidasi yang dilakukan oleh Kapolres terhadap ketua PMKRI Ruteng, Dijelaskan bahwa intimidasi atau pemaksaan membuat video tersebut justru karena niat baik dari ketua PMKRI itu sendiri dihadapan saya dan juga pastor yang saat itu berada didalam ruangan saya.

PMKRI datang ke Polres Manggarai Barat bukan karena undangan saya tetapi mereka sendirilah yang meminta bertemu dengan saya dan mempersilakan mereka masuk ke dalam ruangan saya.

Dialog berjalan dengan baik hingga kemudian saudara Ketua PMKRI membuat video permohonan maaf atas kekeliruan yang disampaikan sebelumnya bahwa saya dan Bapak Kapolda NTT telah membuat pembohongan publik dalam kasus penganiyaan ini. Dan atas kekeliruan itu ketua PMKRI menyampaikan permohonan maaf kepada saya.

Saya juga bingung mengapa PMKRI memutar fakta itu dan mengatakan saya melakukan pemaksaan dan intimidasi? Ini tidak masuk di akal saya. Apa iya begitu, kan ada juga pastor yang menyaksikan pertemuan kami. Justru sebaliknya saya mengapresiasi sikap dan jiwa besar ketua PMKRI ruteng ketika telah berbuat salah, secepatnya meminta maaf.

Na, kalau kemudian isu video tersebut menjadi persoalan lagi, bagi saya justru bukan persoalan.Karena semua yang dilakukan telah menjadi kesepakatan bersama dan inipun sudah saya anggap berakhir.

Dari uraian penjelasan Kapolres Manggarai Barat, AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K ,M.Si., tim Komodo Lawyer Club merasa perlu untuk mengabarkan ke publik bahwa intimidasi terhadap ketua PMKRI Ruteng tidak pernah ada
Kami justru menilai jangan-jangan ada motip lain dibalik isu intimidasi ini. Bisa jadi ada kepentingan lain untuk menjatuhkan Kapolres Manggarai Barat dan Bapak Kapolda NTT.

Demo yang dilakukan PMKRI di Kupang kemarin justru dianggap sebagai sebuah cara-cara yang tidak etis bahkan bisa disebut dengan eror in persona dan miss understanding.

Sejauh yang kami nilai, kinerja Kapolres Manggarai Barat sangat bagus. Hal ini dibuktikan dengan penanganan kasus seperti Narkoba, Kantibmas, kemananan di bandara, pelabuhan laut berjalan sangat baik. Bahkan sampai pada Ide-ude bernas terkait sebuah sistem pariwisata dan kemananannya juga pernah beliau share melalui media dan BOPLBF.

Kinerjanya patut kita dukung dan tidak baik bertendensi tidak suka apalagi ingin menjatuhkan orang lain. Mari kita saling berdamai dan saling menghormati.

Reporter: Alfonsius.A

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here