Jadi 16 Pasien Positif Covid-19 di Kubar, Setelah KBR 23 Laki-laki Umur 36 Tahun Terkonfirmasi Positif PCR

0
393

Asisten II Setdakab Kubar Ayonius,S.Pd,MM saat gelar jumpa pers di media center covid-19.(Ichal penasatu)

Penasatu.com,Kutai Barat – Kembali terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Kuta Barat ( Kubar). Yaitu berasal dari Kecamatan Melak, OTG (Orang Tanpa Gejala) dengan panggilan KBR 23, laki laki usia 36 tahun dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil lab PCR nya dinyatakan terkonfirmasi positif.

Seperti diungkapkan Pemerintah Kutai Barat yaitu Ketua Tim Gugus tugas Covid-19 Bupati Kutai Barat yang di wakili oleh Asisten II Setdakab Kubar Ayonius,S.Pd,MM di dampingi tim gugus tugas saat jumpa pers di media center covid-19 Rumah jabatan Bupati Kubar, Komplek perkantoran Pemkab Kubar, Kamis (4/6/20).

Untuk itu wilayah Kutai Barat menurut data dari pusat belum New Normal, ujar Ayonius.

Upadate data hasil dari rekapitulasi per 4 Juni 2020, untuk di ketahui bersama. Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 222 orang, terpantau 208 orang, dalam proses pemantauan 14 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 9 orang, sedangkan jumlah Pelaku Perjalanan (PP) 10.949 orang.

Sementara jumlah yang terkomfirmasi positif covid-19 sebanyak 23 orang, sembuh 7 orang, dan tersisa saat ini yangbterkonfirmaai positif covid-19 di Kubar berjumlah 16 orang.

Di Kalimantan Timur (Kaltim) sampai saat ini yang memberlakukan New Normal hanya di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) saja.

Berkaitan dengan hal tersebut, harapan kita kepada seluruh masyarakat harus di siplin dan mengikuti anjuran yang telah berulang kali disampaikan oleh pemerintah yaitu taati protokol kesehatan, seperti penggunaan masker saat berada di luar rumah atau saat melakukan aktifitas diluar rumah, tidak lupa mencuci tangan, jaga jarak, terangnya.

“Ayonius menegaskan, kalau memang mau virus ini segera berakhir, masyarakat Kubar harus disiplin. Memang banyak isu isu yang harus kita pertimbangkan, juga masukan dari masyarakat dan sebagainya. Tetapi pada dasarnya kita juga harus menghargai teman teman di garda terdepan seperti, para perawat, dokter yang terus menangani kasus ini.

“Apa bila kita membebaskan semua kegiatan masyarakat maka dampaknya cukup besar karena daerah kita ini bukan New Normal itu yang menjadi pertimbangan. Kita berharap kepada teman teman wartawan selalu menginformasikan, agar masyarakat kita taat pada aturan protokol kesehatan. Kalau tidak taat maka akan bertambah terus,” imbuh Ayonius.

Ayonius mengungkapkan, apa bila kita perlakukan Kubar seperti Mahakam Ulu (Mahulu), sementara wilayah Kubar ini seperti corong pipa, kita berada ditengah, kalau seperti Mahulu posisi mereka berada di ujung dan bisa langsung potong, karena mereka masuk dalam wilayah terakhir di Kaltim.

“Saya ucapkan terima kasih kepada tim gugus tugas yang selalu mendampingi. Harapan kami pada teman teman wartawan kita dapat bekerjasama dan bagaimana cara mengatasi corona virus disease 2019 (Covid-19) ini agar bisa cepat berkahir, pungkasnya.

Untuk permintaan masyarakat agar Shalter di buka kembali, kami pemkab Kubar telah melakukan rapat bersama. Dan belum bisa mengambil kebijakan, apalagi dengan adanya penambahan satu lagi pasien yang terkonfirmasi positif. Untuk itu kita masih menunggu dari Ketua Tim Gugus Tugas yaitu Bapak Bupati apakah dibuka atau tidak, tutup Ayonius.

Hadir, Kabag Sumda Polres Kompol Iswahyudi, Kadishub Drs.Rakhmat,M.Si, Pa-Sandi Kodim 0912/KBR Lettu Inf Lilik, Kadiskes dr.Ritawati Sinaga,M.Si, perwakilan RSUD HIS dan perwakilan BPBD Kubar.

Wartawan : Ichal

Editor : penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here