Gorong-gorong Belum Selesaikan Masalah Banjir, Genangan Air Masih Menutupi Badan Jalan

0
400

Alwi Al Qadrie Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan

PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Hujan cukup deras yang melanda Kota Balikpapan diawal tahun baru 2020 membuat beberapa ruas jalan tergenang banjir, padahal perbaikan gorong-gorong sudah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan khususnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) hampir di semua sudut kota ini.

Namun, perbaikan gorong-gorong tak lantas membuat Balikpapan bebas dari banjir saat hujan mengguyur, seperti yang terjadi di kawasan Jln. Letjend Soeprapto, Balikpapan Barat atau persis depan apartemen milik Pertamina.

Hal tersebut mendapat sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qadrie saat dikonfirmasi ruang kerjanya, Kamis (2/1/2020).

Jln. Letjend Soeprapto, Balikpapan Barat (foto.istimewa)

Menurut Alwi gorong-gorong di depan apartemen sudah diperbaiki dan badan jalan pun sudah di tinggikan per bulan Oktober-November 2019 lalu, dan jika ternyata banjir masih terjadi, Alwi belum bisa memastikan penyebab terjadinya banjir yang ketinggiannya mencapai lutut orang dewasa di kawasan tersebut.

Alwi melihat di kawasan tersebut masih ada proyek pembangunan milik Pertamina yang belum tuntas, sehingga kemungkinan tanah yang dari atas menutupi aliran air yang berada di parit-parit sekitar proyek.

“Sehingga aliran air yang seharusnya bisa lancar, namun terhambat dengan adanya tanah yang menutupi parit tersebut,” katanya.

“Nantinya, Komisi III akan mempertanyakan kepada dinas terkait, khususnya PU Balikpapan untuk mengetahui sampai mana pengerjaan gorong-gorong tersebut. Atas kejadian kemarin, setidaknya dapat membuka mata bagi Dinas PU, agar penanganan banjir di depan apartemen lebih maksimal,” tegasnya.

Untuk itu Komisi III akan memanggil Dinas PU terkait banjir yang masih terjadi di Balikpapan, padahal semua pekerjaan dalam mengatasi banjir sudah dianggarkan, namun kenapa penanganan bajir belum maksimal.

Alwi berharap, pemkot jangan selalu berasumsi jika banjir di Balikpapan hanya 2 jam atau 3 jam setelah hujan genangan akan hilang.

“Pemerintah jangan selalu berasumsi, kalau di Balikpapan tidak ada banjir, akan tetapi hanya air tergenang. Kalau bisa baik namanya itu banjir atau air tergenang, itu tidak ada lagi terjadi di Balikpapan,” harap Alwi.

Dirinya mau, ketika hujan turun, air langsung mengalir melalui gorong-gorong dan tidak tergenang di jalan berjam-jam dan membuat warga kota merasa tidak nyaman dengan kondisi yang selalu saja terjadi setiap turun hujan.*

Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/Penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here