Ketua DPD KNPI Mahulu Marthinus Miing,SH saat serahkan bantuan di Kecamatan Long Pangahai. (Ichal Penasatu)
“Penasatu.com, Mahakam Ulu – Dengan menempuh perjalan yang cukup melelahkan, yaitu selama 2 hari 1 malam. Pengurus harian Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) di pimpin langsung Marthinus Mi’ing,SH Ketua DPD KNPI Mahulu sampai di Kecamatan Long Pahangai guna kembali menyerahkan bantuan berupa sembako dan Vitamin serta Hand Sanitizer bagi petugas medis dan masyarakat di Kecamatan Long Pangahai, Kamis ( 14/5/20) malam.
Seperti diungkapkan Marthinus Mi’ing,SH didampingi 17 orang pengurus seperti, Ibrahim Saputra Bendahara, Muh. Taufik wakil ketua disamping pengurus lainnya. Yang baru tiba di Kecamatan Long Pahangai malam sekitar pukul 19.25 wita.
Kunjungan Saya dan kawan kawan di Kecamatan Long Pangahai guna menyerahkan bantuan sosial berupa sembako, vitamin dan alat alat kesehatan, yang nantinya untuk diserahkan ke pos Wasdalkes Covid 19 yang ada di Kecamatan Long Pahangai serta Kampung Long Pahangai satu (1), ujar Ketua Miing sarapan akrab Ketua KNPi Mahulu saat dikonfirmasi melalui telpon pribadinya, Minggu (17/5).
Bantuan langsung di terima oleh Camat Long Pahangai Lawing Ngau di saksikan perwakilan Polsek dan Koramil, ujar Miing.
“Kemudian dilanjutkan menuju Kampung Long Tuyoq yang ada di Kecamatan Long Pahangai untuk menyerahkan bantuan sembako. Disini bantuan di terima langsung oleh Petinggi Long Tuyoq Alexander Ajang Belawing, imbuh Ketua KNPI Mahulu.
Diceritakannya, perjalanan dari Kabupaten Mahakam Ulu(Mahulu) menuju Kecamatan Long Pangahai melalui jalan darat dengan menggunakan 3 unit mobil dobel gardan, terang Marthinus Miing.
Kalau kondisi cuaca normal (Panas) perjalanan hanya di tempuh dengan waktu sekira 5 jam perjalan saja, imbuhnya.
“Namun karena sekarang ini masuk musin penghujan, kami bersama rombongan dan di kawal satu orang anggota Polsek Kecamatan Ling Bagun, mengingat perjalanan cukup jauh. Waktu perjalanan kemarin memakan waktu dua hari satu malam. Itu disebabkan buruknya jalan dan beberapa jembatan yang masih rusak.
Dan kami juga harus melintasi dua Sungai, yaitu sungai Paluk dan Mubong. Yang apabila hujan kami tidak dapat melintas, sehingga harus menunggu air surut baru melanjutkan perjalanan, pungkasnya.*
Wartawan : Ichal.
Editor : penasatu.com