Ancam Habitat Pesut dan Bekantan, Balikpapan Wacth Sayangkan Perambahan Hutan Mangrove di Kariangau

0
535

PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Aksi perambahan hutan mangrove dan pengupasan lahan terjadi di kawasan Kariangau, Teluk Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat. Perambahan dan pengupasan lahan yang diduga ilegal itu, diduga dilakukan oleh sebuah perusahaan yang ada di Balikpapan.

Akibat aktivitas tersebut, habitat pesut Teluk Balikpapan dan Bekantan (monyet hidung merah), terancam punah. Pasalnya, hutan mangrove yang sedianya menjadi tempat berkembang biaknya aneka biota laut yang menjadi makanan pesut Teluk Balikpapan ini serta buah mangrove, menjadi rusak parah.

Aktivitas perambahan hutan mangrove dan pengupasan lahan tidak bertanggung jawab tersebut, berkat temuan Balikpapan Watch, yakni sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendampingan kebijakan publik.

Lokasi berada di kawasan Teluk Balikpapan, Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat. Aktivitas tersebut, juga sangat berdampak terhadap aktivitas masyarakat sekitar, karena kawasan tersebut jadi lokasi warga mencari nafkah seperti, mencari ikan, kepiting, serta lainnya.

Ketua LSM Balikpapan Watch, Haris Syamta mengatakan, temuan aktivitas diduga tak berizin itu bermula dari laporan masyarakat, baik warga di kawasan Kariangau maupun warga dari desa Jenebora dan Pantai Lango, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

“Temuan aktivitas diduga ilegal ini berdasarkan laporan masyarakat. Kami coba investigasi ternyata benar di kawasan Kariangau, Balikpapan Barat, telah terjadi perusakan lingkungan, diantaranya pengupasan lahan (belum diketahui lahan punya siapa), termasuk alat berat yang bekerja dan perusahaan siapa yang melakukannya,” kata Haris Syamta saat ditemui wartawan, Jumat (14/08/2020).

Yang disesalkan, tambah Haris, sapaan akrab Haris Syamta Evo, terancam punahnya habitat sejumlah hewan asli Kalimantan di Teluk Balikpapan, diantaranya Pesut (Orcaella brevirostris) dan Bekantan (Nasalis larvatus).

Bekantan adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus Nasalis. Bekantan merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang tersebar di hutan bakau, rawa dan hutan pantai.

“Di lokasi kegiatan, hutan mangrove yang berada di pesisir pantai Kariangau habis ditebangi. Kini terlihat sisa batang kayu mangrove yang dibiarkan berserakan di kawasan tersebut. Ini sangat riskan dan kami sesalkan karena tidak adanya pengawasan dari pihak-pihak terkait,” katanya.

Dirinya menyayangkan tidak adanya tindakan tegas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, untuk mengantisipasi terjadinya aktivitas diduga perusakan lingkungan tersebut. Oleh karena itu, pihaknya mempertanyakan perizinan dari aktivitas tersebut.

“Ini yang coba kami pertanyakan kepada Pemkot Balikpapan terkait upayanya mencegah aktivitas yang diduga ilegal tersebut,” ujar Haris.

Saat sejumlah wartawan melakukan peninjauan ke lokasi yang dimaksud dengan menggunakan dua speed boat untuk mengambil gambar aktivitas di lokasi kegiatan, rombongan wartawan mendapat intimidasi dari sejumlah orang yang diduga pekerja dari lokasi tersebut. Mereka juga melarang wartawan memotret atau sekadar mengambil gambar dengan kamera handphone dan mengusir wartawan untuk meninggalkan kawasan tersebut, seolah kawasan tersebut adalah kawasan ekslusif.

Bahkan, sejumlah orang dengan menggunakan sebuah kapal klotok dan satu speed boat berusaha mengejar rombongan wartawan hingga motoris speed boat ketakutan dan memilih tancap gas meninggalkan kawasan tersebut.

“Sebelum pergi, kami sempat mengabadikan aktivitas di lokasi itu, terlihat juga sebuah kapal LCT yang sedang sandar, sebuah truk dan tiga unit alat berat yang sedang melakukan aktivitas pengupasan lahan,” ujar Dayat, salah satu wartawan yang melakukan peninjauan lokasi.(*.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here