Jejak Sejarah Perjuangan di Makassar (Bagian 2)

0
553
Foto.Istana Balla Lompo peninggalan Kesultanan Gowa.

Oleh : Andi Ar Evrai

Penasatu.com, Makassar – Bicara tentang Makassar maka tidak bisa dipisahkan dengan kabupaten Gowa, sebab di daerah Gowa inilah dulunya berdiri pusat Kesultanan Gowa.

Setelah era Sultan Hasanuddin, praktis bukti-bukti sejarah tentang perlawanan raja Gowa tidak banyak diceritakan dalam sejarah, meskipun ada beberapa raja dan kaum bangsawan yang tidak mau tunduk dan tetap melakukan perlawanan terhadap Belanda, kalau pun mereka telah tunduk namun secara diam-diam mereka tetap menolak untuk bekerjasama bahkan kalau ada kesempatan akan kembali melakukan perlawanan.

Salah satu penolaka n mereka ini adalah tidak adanya ornamen eropa dalam bangunan istana kesultanan.

Seperti yang terlihat pada bangunan istana Balla Lompo milik Kesultanan Gowa yang kini berada di tengah- tengah kota Gowa, bangunan sangat bercirikan bangunan khusus daerah setempat.

Tidak ada nuansa Eropa baik itu berupa ornamen, relief dan lainnya yang berada di bangunan istana tersebut.

Bangunan istana ini sudah berumur seabad lebih dan menggunakan bahan kayu ulin untuk seluruh bangunan sehingga tidak heran kalau disebut bangunan ini sebagai bangunan kayu, tetapi bangunan ini sangat kokoh.

Cuma 2 generasi Sultan yang sempat menggunakan istana ini sbelum akhirnya pada tahun 1947 Kesultanan Gowa dihapus atau dibubarkan oleh pemerintahan saat itu.

Bangunan yang berbentuk rumah panggung ini mempunyai beranda, ruang pertemuan untuk tempat Sultan mengadakan pertemuan, ruang keluarga Sultan, ruang kamar dan ada juga balairung besar kerajaan yang sering digunakan Sultan untuk memgadakan acara besar kerajaan.

Memang istana Sultan Gowa ini sangat berbeda kondisinya dengan istana kesultanan di Jawa.Kalau di Jawa umumnya istana para Sultan dibangun dengan menggunakan batu dan bata tebal sehingga bangunan sangat kokoh seperti benteng pertahanan bahkan menurut cerita di istana tersebut juga dilengkapi dengan terowongan jalan rahasia yang digunakan untuk pelarian kalau sewaktu-sewaktu istana diserang musuh.

Dan juga istana di Jawa ini umumnya dibangun di kawasan luas yang dilengkapi dengan lapangan luas untuk berbagai kegiatan kerajaan.

Nah, untuk istana di Gowa ini memang cukup sederhana, karena menurut ahli sejarah sang Sultan sengaja membangun istana seperti itu karena ingin mendekatkan diri dengan rakyatnya.

Kini istana Balla Lompo tersebut telah berfungsi sebagai museum yang menyimpan berbagai barang-barang pusaka kerajaan termasuk barang-barang milik syekh Yusuf ulama terkenal dari Kesultanan Gowa.

Sayangnya pemerintah setempat kurang mengelola dengan baik kawasan ini, padahal kalau kawasan ini bisatersebuta dan ditata menjadi pusat kota tua kawasan sejarah maka bisa menjadi kawasan wisata sejarah yang menjadi salah satu pusat kunjungan wisatawan seperti halnya yang terjadi di Malaka, Malaysia dimana ribuan wisatawan luar negeri datang kesini untuk menikmati kawasan wisata sejarah kota tua.

Kalau pemerintah daerah perhatian terhadap kota tua ini, maka tidak mustahil daerah Gowa akan banyak dikunjungi oleh para turis dari manca negara.*

Editor: penasatu.com.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here