Oleh, Fr Riko Raden, warga Desa Ndiwar, Sekarang Tinggal di Ledalero
penasatu.com, Manggarai-NTT – Media daring penasatu.com yang pada 22/12/2020, menurunkan sebuah berita dengan judul Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak Di Lelak.
Peristiwa ini terjadi di Desa Ndiwar, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai, NTT. Saya secara pribadi mengapresiasi kepada masyarakat ini atas inisiatif yang baik untuk memperbaiki jalan yang sudah rusak. Mereka setidaknya telah memberikan contoh yang baik untuk harus tanggap dengan segala persoalan yang ada dalam hidup bersama. Warga sekitar berinisiatif memperbaiki jalan tersebut karena mereka sudah lelah dengan janji-janji yang dilontarkan oleh para pemimpin. Mereka sudah lama menantikan janji-janji itu, tetapi tak kunjung datang. Alhasil, mereka sendiri turun tangan dan memperbaiki jalan tersebut.
Ada banyak keluhan dari warga ini terhadap pemerintah. Mengapa pemerintah tidak memperhatikan kami? Mengapa Pemerintah selalu mengingkari janjinya? Mengapa pemerintah kurang peka melihat situasi yang dialami masyarakat? Dan masih banyak keluhan lain terkait situasi yang dialami oleh warga sekitar ini.
Tentunya, masyarakat warga Desa Ndiwar selalu mengharapkan agar pemerintah dengan cepat memperhatikan situasi yang dialami oleh mereka. Pemerintah harus turun langsung ke lapangan dan secepatnya memperbaiki jalan yang sedang rusak ini. Jangan hanya melontarkan janji-janji setinggi langit kalau tidak ada realitas yang terjadi. Janji harus ditepati.
Seorang pemimpin diibaratkan seperti nahkoda kapal yang harus siap siaga dalam setiap pelayaran guna bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keselamatan seisi kapal. Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai pribadi yang bermoral, jujur, adil dan benar. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya memerintah orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan, melainkan juga harus terjun langsung ke lapangan untuk memberikan contoh yang konkret kepada rakyatnya.
Mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri pernah mengatakan bahwa, siapapun yang menjadi pemimpin harus mau terjun ke lapangan ketika terjadi bencana atau musibah, tidak bisa hanya duduk di meja dan hanya menerima laporan begini begitu tanpa mengambil tindakan lebih lanjut.
Seorang pemimpin yang bisa terjun ke lapangan secara langsung akan mendapatkan respect dari rakyatnya dan akan dinilai lebih baik oleh khalayak ramai. Rakyat sangat membutuhkan sosok pemimpin yang mengayomi rakyatnya, yang tidak ragu mengotorkan tangan demi kesejahteraan rakyatnya.
Menjadi seorang pemimpin juga harus terbuka dan terima segala kritikan dari rakyat. Segala keluhan dan kritikan dari masyarakat harus diterima dengan baik dan menjadi bahan refleksi dengan tujuan bahwa setelah itu ada perubahan di tengah mereka.
Pemimpin yang baik dan benar juga harus bisa berkomunikasi dengan perorangan ataupun kelompok secara jelas, tegas dan mengerti. Setiap perkataan seorang pemimpin akan sangat berpengaruh ke depannya karena setiap ucapan yang dikeluarkan akan selalu dicermati oleh rakyat. Rakyat punya hak untuk mengetahui dan berpendapat setuju atau tidaknya terhadap kebijakan yang akan dikeluarkan. Pemimpin yang baik akan berkomunikasi dengan mempertimbangkan apa yang menjadi keinginan rakyatnya. Jadi pemimpin yang baik menurut Plato adalah manusia yang mampu berprilaku adil dan bijaksanaan dalam menentukan sesuatu. Keadilan dan kebijaksanaan di sini yaitu seseorang yang tetap berpihak kepada kebenaran.
Kabupaten Manggarai, baru saja memilih pemimpin yang baru. Mereka dipilih menjadi seorang pemimpin tanpa dilepaspisahkan dari rakyat Manggarai. Ada banyak harapan dari masyarakat Manggarai lebih khusus warga Desa Ndiwar agar segala persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dapat diatasi dengan baik. Pemimpin yang baru harus bisa menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di daerahnya. Pemimpin yang baru harus bisa membuat sebuah permasalahan tersebut selesai secara tuntas tanpa ada masalah yang berkepanjangan. Pemimpin yang baik tidak akan meninggalkan dan menyerahkan tanggung jawab sebelum semuanya kembali normal lagi. Pemimpin yang baru harus belajar dari pemimpin yang lama. Mana yang masih kurang harus diperbaiki dan yang baik terus ditingkatkan. Pemimpin yang baru harus memenuhi semua janji-janjinya saat pemilu. Selain itu, pemimpin yang baru berharap bisa seiring sejalan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Termasuk bekerja sama dengan semua DPR Kabupaten Manggarai. Tidak ada yang bisa berjalan sendirian.
Akhirnya bahwa seorang pemimpin harus peka dan jeli melihat penderitaan rakyat. Pemimpin itu harus merakyat, hadir bersama rakyat dan menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai kiblat bagi kebijakan-kebijakan pembangunan pemerintahannya. Pemimpin itu tidak akan mencari celah dan peluang untuk “memberi makan” keluarga, kroni, rekan karaoke dan teman minum sampai mabuk. (Steph Tupeng Witin, 2018:124). Seorang pemimpin berusaha memenuhi kebutuhan rakyat secara total. Mereka harus sadar bahwa tanpa rakyat mereka tidak bisa menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang lahir dari masyarakat biasa lebih peduli pada nasib rakyat kecil*
Laporan : Yhono Hande