Reporter : Alfonsius Andi.
Penasatu.com –Manggarai Barat.NTT- Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen. Pol. Agus Andrianto, S.H., M.H. pimpin apel gelar pasukan pengecekan kesiapan Simulasi Protokol Keamanan dan Kesehatan di 5 (lima) DPSP Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Kegiatan ini digelar di Mapolres Manggarai Barat, Senin (09/11/2020) sekitar pukul 16.00 Wita.
Hadir dalam apel ini Kapolda NTT Irjen. Pol. Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum, Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si., para Pejabat Utama Baharkam Polri, Pejabat Utama Polda NTT dan Forkopimda Manggarai Barat serta para Perwira Polres Manggarai Barat. Sedangkan Peserta Apel terdiri dari Personel Polri, TNI, Basarnas, Pol-PP, BPBD dan Dinas Perhubungan.
Dalam kegiatan ini, Kabaharkam Polri yang didampingi oleh Kapolda NTT melakukan pemeriksaan dan pengecekan kesiapan Personel dan Sarana prasarana dalam mendukung kegiatan Simulasi tanggal 12 November 2020 nanti.
Mengawali arahannya, Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. menyampaikan apresiasinya dan terima kasih atas kinerja dan persiapan seluruh jajaran Polda NTT Khususnya kepada Polres Manggarai Barat dalam rangka pelaksanaan Simulasi Protokol Penanganan Keselamatan dan Keamanan di 5 DPSP Labuan Bajo. Ia juga mengapresiasi dengan tidak adanya zona merah penyebaran Covid-19 di Wilayah NTT
“Tetap pertahankan situasi yang ada bila perlu ditingkatkan khusunya di Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan salah satu dari 5 destinasi Pariwisata Prioritas,” ucap Komjen. Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H.
“Hindari segalah bentuk tindakan kepolisisan yang sifatnya Kontra Produktif dalam penanganan Covid-19 serta lakukan sosialisasi secara masif dan intensif, sehingga masyarakat betul–betul memahami pentingnya menjaga diri dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan,” tambahnya.
Dikatakannya, Pemerintah telah mencanangkan 10 Destinasi sebagai Prioritas di Indonesia, Danau Toba, Tanjung Kelayang, Raja Ampat, Likupang, Borobudur, Bromo, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo dan Morotai ditambah dengan 3 Wisata tambahan Bintang, Belitung dan Banyuwangi dalam upaya menarik Wisatawan mancanegara dan Dalam Negeri.
“Pemerintah dalam hal ini khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah melakukan berbagai langkah untuk mewujudkan destinasi Indonesia berkelas dunia ditengah adanya tantangan masih kuningnya travel warning tujuan wisata Indonesia, apalagi saat ini hampir 216 negara mengalami pandemi Covid-19 yang dampaknya bukan hanya kesehatan saja namun dampak ekonomi khususnya sektor wisata,” katanya.
Lanjut, Kabaharkam Polri menyampaikan bahwa, menindaklanjuti arah kebijakan pemerintah dalam pengembangan kawasan wisata kelas dunia di 13 destinasi wisata prioritas untuk menarik wisatawan dalam dan luar negeri utamanya menjawab tantangan adanya travel warning yang masih berwarna kuning terhadap kesiapan kita memberikan jaminan kesehatan, keselamatan dan keamanan, maka digelar giat simulasi berkelanjutan dengan pencanangannya di Labuan Bajo berlanjut kesemua destinasi wisata unggulan yang sudah ditetapkan sebagai prioritas.
“Adalah suatu kehormatan bagi Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat dan rekan–rekan sekalian mendapatkan kesempatan sebagai pelaku dari simulasi yang dilakukan sekaligus penggunaan seragam baru kepada rekan–rekan Direktorat Pamobvit di wilayah pantai dan perairan,” ujar Kabaharkam Polri.
Diakhir arahannya, Kabaharkam Polri memberikan penekanan kepada seluruh personel untuk melaksanakan Simulasi dengan sungsung–sungguh dan penuh rasa tanggung jawab dengan menghindari tindakan Kepolisian yang kontra produktif dengan kebijakan yang sedang di canangkan Pemerintah khususnya dalam rangka pengembangan destinasi wisata di Labuan Bajo.
“Ajak semua pihak baik TNI, Pemda maupu tokoh setempat dan stake holder terkait lainnya untuk mendukung sektor wisata dan galang masyarakat untuk sadar Pariwisata dan menjadi tuan rumah yang baik, karena ekosistem wisata ini sangat luas dan dapat memberikan kesejahteraan untuk masyarakat setempat,” jelasnya.
“Tetap memperhatikan kesehatan anggota, hindari penetapan anggota yang tidak dalam kondisi prima ataupun anggota yang memiliki riwayat penyakit dan Selalu terapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 dalam tugas,” pungkasnya.*