Abdulloh: Sebagai Badan Layanan Umum, RSUD Wajib Dibantu di Tengah Pandemi

0
377

PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Makin meningkatnya jumlah kasus positif corona di Balikpapan membuat sejumlah rumah sakit terkendala ketersediaan ruangan dan peralatan medis.

Menyikapi hal tersebut DPRD Balikpapan khususnya Komisi IV menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan Kota dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, di ruang Paripurna kantor DPRD, Selasa (18/8/2020)

suasana RDP DPRD bersama Dinas Kesehatan kota Balikpapan

Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh Sos memimpin langsung RDP didampingi Ketua Komisi IV Muhammad Taqwa, sejumlah anggota Komisi IV, Kadis DKK Dr Andi Sri Juliarty, Kepala RSUD Beriman Dr Ratih Kusuma.

“RDP bersama DKK dan RSUD membahas peningkatan kasus penderita covid-19 di Balikpapan,” jelas Abdulloh. “Ada beberapa hal yang harus disiapkan, salah satunya perlengkapan yang diperlukan DKK dan perbaikan fasilitas di RSUD.”

Abdulloh mengungkapkan, tidak ada hal yang spesifik didalam pembahasan hanya saja menambahkan kegiatan-kegiatan yang belum teranggarkan di Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2021.

“Maka dari itu semua akan dialokasikan kembali karena adanya penambahan kebutuhan dari DKK dan RSUD,” lanjutnya.

Abdulloh memaparkan untuk RSUD merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan kondisi covid-19 saat ini tidak ada pasien yang datang ke RSUD.

Artinya untuk saat ini RSUD tidak ada pemasukan, dimana sebelum adanya pandemi segala bentuk pengeluaran RSUD sudah tercover dari pasien yang datang berobat.

Namun sebaliknya, di tengah pandemi saat ini, RSUD tidak ada pemasukan sehingga kesulitan untuk membayar operasional, baik itu gaji dokter, perawat dan yang lainnya.

“Sehingga harus dibantu oleh APBD untuk membayar semuanya termasuk gaji dokter perawat dan lainnya,” terang Abdulloh. “Kurang lebih 12 miliar untuk mensupport itu semua, dan itu wajib disupport.”

Selain itu, ada beberapa peralatan yang bekerjasama dengan PT PAMA, dimana perusahaan tersebut menyiapkan mesin swab.

Akan tetapi rumah sakit harus menyiapkan gedung dan peralatan, dan ketika mesin swab tersebut siap, maka alat tersebut sudah langsung bisa digunakan.

“Terima kasih untuk PT PAMA yang telah menyiapkan mesin swab,” pungkas dia.*

Wartawan: Riel Bagas
Editor:HTBS/Penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here