Penasatu.com, Kutai Barat – Pembangunan gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang di rencanakan di bangun di tiga Kecamatan di di Kubar terpaksa pelaksanaanya ditunda pada tahun 2020 ini.
Penundaan itu disebabkan karena situasi pandemi corona virus disease(Covid-19) Sehingga Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperuntukkan dalam pembangunan BPP di alihkan untuk penanganan Covid-19.
Sekretaris Dinas Pertanian Kutai Barat Nanang Adriani mengatakan, ada instruksi bahwa DAK dipergunakan untuk penanganan Covid-19 sehingga harus refocusing kembali. Dan sebagai pelaksana, Dinas Pertanian hanya mengikuti arahan serta instruksi tersebut,” katanya saat di temui diruang kerjanya,Rabu (15/4/20) kemarin.
Nanang menambahkan lagi, rencananya pada tahun 2020 ini pembangunan BPP ini akan dilaksanakan di tiga Kecamatan. Yaitu Kecamatan Muara Pahu, Siluq Ngurai dan Tering. BPP yang akan di bangun, sebagai wadah pertemuan petani, pertemuan para penyuluh maupun bagi dinas terkait agar dapat memanfaatkan tempat ini.
“Disamping fungsi lain dari organisasi, BPP sebagai perpanjangan Dinas Pertanian kepada tingkat Kecamatan untuk menyampaikan informasi kepada petani maupun sebaliknya. Guna mempermudah koordinasi yang dilakukan untuk peningkatan sektor pertanian di Kubar.
“Selama ini gedung BPP yang ada di kecamatan tersebut statusnya ada yang bersifat sewa. Sehingga DAK kemarin memang direncanakan untuk pembangunan BPP. Namun melihat kondisi yang kita alami sekarang ini, dan ada instruksi untuk refocusing anggaran. Hal tersebut terpaksa tertunda sementara waktu,” ujarnya
Walaupun rencana pembangunan BPP ini terpaksa tertunda karena keadaan sekarang ini. Namun kegiatan dilapangan untuk pembinaan, penyuluhan dan pendampingan kepada para kelompok tani masih terus dilakukan dilapangan. Hanya saja metode yang dipakai tidak lagi dengan pengumpulan massa.”ungkapnya.
“Masih ada banyak metode yang bisa dilakukan, tetapi tetap mengutamakan hal hal yang sesuai dengan anjuran pemerintah. Seperti menjaga jarak, menjaga kebersihan kesehatan dan penggunaan masker. Kegiatan dilapangan tetap berjalan seperti biasa karena sektor pertanian ini adalah pusat kebutuhan kita semua,”tutup Nanang Andrian.