Balikpapan, Penasatu.com – Sebelumnya pengelolaan dan pengembangan sistem drainase dan penyediaan air minum di Kota Balikpapan telah mulai dilakukan pembahasan.
Berbagai progres, usaha dan kendala yang dihadapi instansi pemerintahan disampaikan secara langsung, mulai program pengendali banjir, ketersediaan air bersih hingga permasalahan pipa bocor. Sementara kebocoran di pemukiman penduduk ditanggung oleh pelanggan.
Plt Direktur Teknik PTMB M Kohirudin menjelaskan, kebocoran pipa air merupakan tanggung jawab PDAM yang dikelola PTMB. Sehingga ketika ada bocor sebelum meter air itu tanggung jawab PTMB, kalau bocor setelah meter air itu pelanggan,” ucap Kohirudin kepada awak media, Selasa (26/9/2023).
Ia menyampaikan, ketika ada kebocoran pada PDAM di rumah pelanggan, tentu itu menjadi tanggung jawab pelanggan. Maka itu pemilik rumah harus tahu berapa banyak orang yang tinggal di rumahnya.
“Tips paling mudah untuk mengetahui kebocoran air adalah dengan menutup semua kran yang ada lalu membuka meteran air. Jika meterannya berputar, maka dipastikan ada kebocoran,” ujarnya.
Lanjutnya, maka itu pelanggan harus memastikan jaringan di dalam rumahnya aman. Jika tidak maka pembayaran akan membengkak.
Sementara Kepala Dinas PU Balikpapan, Rita mengaku pipa bocor menjadi kendala yang dihadapi oleh PTMB. Sebab pipa tersebut berumur tua dan keropos. Sehingga pihaknya butuh ada penyertaan modal.
“Penyertaan modal itu bisa melakukan peremajaan terhadap pipa yang ada. Karena itu kenapa sering ada kebocoran, lantaran pipanya keropos,” akunya.
Terkait penyertaan modal, ada beberapa syarat mulai ada kajian investasi dan ada nilai Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Dari nilai itulah baru bisa meminta modal kepada walikota Balikpapan untuk dibantu peremajaan terhadap pipa-pipa yang bocor.
“Kami akan minta penyertaan modal untuk melakukan peremajaan pipa yang bocor, sehingga Non Revenue Water (NRW) kami otomatis menurun,” tutupnya. (A/e)
