Warga pemilik lahan bentangkan spanduk di depan Stadion Batakan.
Penasatu.com, Balikpapan – Puluhan warga selaku pemilik lahan di Stadion Batakan dari kelompok Lekang mendatangi Stadion Batakan Balikpapan Jalan Mulawarman, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kamis (05/03/2020).
Warga datang ke stadion untuk menemui perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Balikpapan menuntut kejelasan pembayaran pembebasan lahan stadion yang hingga saat ini belum dibayar oleh Pemkot Balikpapan. Sedangkan, Stadion Batakan Balikpapan sudah terbangun megah sejak beberapa tahun silam dan sudah dimanfaatkan untuk kegiatan orang tingkat nasional hingga internasional.
Warga diterima sekretaris Dinas PU Balikpapan Rafiudin didampingi Camat Balikpapan Timur Priyono, Lurah Manggar Dedi Prasetya, Ketua LPM Manggar Gazali, serta aparat keamanan dari Polsek Balikpapan Timur dan Babinsa Kelurahan Manggar.
Awalnya, kedatangan sekitar 30 warga ini bertujuan untuk melakukan aksi penanaman pohon dan pematokan lahan mereka yang tepat berada di lapangan Stadion Batakan Balikpapan.
Sayang, aksi mereka batal dilakukan karena perwakilan dari Pemkot Balikpapan dalam hal ini Dinas PU Balikpapan datang dan menerima mereka. Spanduk, poster, patok hingga aneka tanaman yang dibawa pun urung alias batal di tanam di lapangan stadion.
Warga Nasirah mengatakan, pihaknya tetap bertahan dan meminta Pemkot Balikpapan untuk membayarkan segera lahan yang kini berdiri megah Stadion Batakan Balikpapan.
“Tuntutan kami dalam pertemuan ini tetap, yakni meminta Pemkot Balikpapan segera membayarkan lahan kami yang diambil untuk pembangunan stadion. Kami lelah menunggu 17 tahun, tapi sampai saat ini belum dibayar,” kata Nasirah.
Pihaknya membawa aneka tanaman untuk ditanam di lapangan stadion serta memasang poster, spanduk hingga patok batas tanah warga. Namun, karena Dinas PU Balikpapan mau menemui warga maka rencana tersebut tidak jadi dilakukan.
“Rencana kami jika tidak ditemui kami akan menanam aneka pohon, patok batas lahan hingga memasang poster dan spanduk bertuliskan tuntutan. Namun, aksi tanam pohon di lapangan stadion ini tidak jadi kami lakukan. Kami akan tetap menunggu realisasi pembayaran ganti rugi lahan kami,” harap Nasirah.
Koordinator pemilik lahan grup Lekang Erwin mengatakan, pihaknya mengapresiasi permohonan dari Pemkot Balikpapan untuk mengawal proses ini sampai di akhir bulan 5. Apalagi sampai di akhir bulan 5 nanti juga pihak pelaksana pembayaran ganti rugi lahan warga ini belum juga mendapat kejelasan hukum maka pihaknya akan all out kepada seluruh warga yang ada kepentingan di dalam stadion ini untuk menyegel stadion ini.
“Jika di akhir bulan 5 nanti kami tidak mendapat kejelasan hukum maka kami akan all out kepada seluruh warga yang ada kepentingan di dalam stadion untuk menyegel stadion ini agar sama-sama tidak dapat dimanfaatkan,” kata Erwin.
Hal itu dilakukan, tambah Erwin, agar para pemilik lahan di stadion mendapatkan perhatian lebih dari Pemkot Balikpapan, khususnya perhatian dari Wali Kota Balikpapan untuk lebih serius menangani persoalan warganya.
“Selama ini kami tidak mendapatkan tanggapan dari Wali Kota Balikpapan. Sudah 17 tahun lamanya kami menunggu,” terang Erwin.
Menurut Erwin, tuntutan warga cuma satu yakni untuk segera melakukan pembayaran pembebasan tanah warga yang kini dijadikan Stadion Batakan Balikpapan. Luas lahan di kelompok Lekang kurang lebih 15 ribu meter persegi.
“Dari 15 ribu meter persegi, sepertiganya sudah mendapatkan lahan pengganti. Namun dua pertiganya, yang tadi mendapatkan lahan pengganti akhirnya kembali menjadi uang saja karena lahannya bersengketa,” pungkasnya.
Waratwan : pon/eddybpn.
Editor : EDS/penasatu.com