Penasatu.com, Balikpapan – Pasca ditetapkannya new normal, Gifta Garden yang berlokasi di kawasan Jalan Soekarno Hatta Km 23 Balikpapan, secara resmi dibuka, Minggu (30/08/2020).
Salah satu lokasi wisata pertanian dan perkebunan atau yang biasa disebutdengan agrowisata ini dibuka kembali dengan ditandai penanaman pohon jenis Matoa. Penanaman pohon Matoa dilakukan oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Balikpapan, Rahman SP. MP.
Owner Gifta Garden, Rudi Setiawan mengatakan, hari ini Gifta Garden kedatangan tamu Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Balikpapan, Rahman SP. MP dalam rangka meningkatkan tali silahturahmi. Kedatangannya juga untuk melakukan penanaman pohon jenis Matoa sebagai tanda jalinan persaudaraan antara Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Balikpapan dengan Gifta Garden.
“Beliau menanam pohon Matoa sebagai tanda persaudaraan kita dengan Pak Rahman sendiri dan juga instansinya nanti, yang mana mendukung tempat ini untuk menjadikan tempat agrowisata edukasi yang berdampak kepada masyarakat sekitar dan meningkatkan ekonomi,” kata Rudi.
Dia berharap, Gifta Garden menjadi tempat wisata edukasi baru di Balikpapan dan mungkin terfavorit. Gifta Garden berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektar yang dibuka secara resmi pada 15 Mei 2017 ini kini makin diminati masyarakat. Tidak hanya sekadar berlibur untuk melihat keindahan alamnya, juga untuk merasakan nikmatnya aneka makanan yang ditawarkan di lamin yang ada tempat wisata pendidikan ini.
“Aneka tanaman buah ada di atas lahan ini, seperti buah durian, buah lai, buah jeruk, pepaya, aneka sayuran yang ditambah menggunakan metode hidroponik hingga kolam pemancingan. Gifta Garden ke depan akan menjadi lokasi wisata edukasi bagi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Balikpapan, Abdul Rahman, SP. MP mengatakan, Kementerian Pertanian akan melakukan pembinaan agro-agro wisata yang ada di Balikpapan, khususnya agro wisata yang mengedukasi petani, mengedukasi masyarakat untuk mencintai pertanian.
“Jadi masyarakat-masyarakat yang datang ke sini melihat aneka tanaman seperti ubi, matoa, durian, jeruk dan lainnya, sehingga mereka tergerak untuk menanam,” kata Rahman.
“Apalagi menanam satu pohon itu bisa memproduksi beberapa oksigen yang dibutuhkan oleh masyarakat, oleh kita untuk bernafas. Itu yang terpenting,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, yang kedua adalah bagaimana mencintai pertanian. Karena saat ini Indonesia sedang dilanda wabah Virus Corona (COVID-19), hanya pertanian saja yang bisa bertahan sehingga bisa mencukupi kebutuhan masyarakat, seperti menanam padi, singkong dan lainnya yang bisa dijadikan sebagai bahan pokok.
“Itu yang akan menjadi pertahanan kita, daya tahan kita di dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini. Sehingga nanti masyarakat secara luas bisa mengembangkan pertaniannya. Kunjungan yang kami lakukan ini berkaitan dengan program dari Kementerian Pertanian untuk pengembangan agrowisata di setiap provinsi di Indonesia,” papar Rahman.
Selanjutnya, dengan berkunjung ke agro wisata seperti Gifta Garden, tentu akan meningkatkan wisata daerah. Daerah tidak lagi mengandalkan wisata ke mal dan lainnya, sehingga wisata yang dilakukan adalah wisata edukasi, wisata yang tenang, bisa melihat alam, dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi agro wisata.
“Mudah-mudahan, tempat wisata ini menjadi suatu pertumbuhan ekonomi, karena mungkin nanti ada pasar buah-buahan sehingga orang bisa pulang bawa oleh-oleh buah-buahan,” tutupnya.
Reporter : eds/pon
Editor : penasatu.com