PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Dua pasangan bakal calon (Bacalon) independen atau perseorangan tak ada yang lolos verifikasi untuk maju bersaing di ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Kota Balikpapan, 23 September mendatang.
Kedua pasangan bacalon tersebut tak bisa memenuhi syarat yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan, yakni jumlah dukungan maksimal 40 ribu atau 39.450 KTP.
Meski begitu, Solehuddin Siregar yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Balikpapan menyampaikan pendaftaran dirinya melalui jalur independen sebenarnya belum berakhir.
Dia mengatakan memiliki dukungan KTP sebanyak 47 ribu, dan ternyata dukungan yang masuk diaplikasi Silon hanya sebanyak 33 ribu lebih saja.
“Dukungan KTP untuk saya sebanyak 47 ribu, bukti dan faktanya ada dukungan tersebut, tapi saat penghitungan di aplikasi silon KPU, hanya 33 ribu lebih saja, seharusnya KPU bisa memberikan kebijakan lain,” katanya, Jumat (20/3/2020).
“Tapi saya sudah teruskan laporan tersebut ke pusat agar dapat ditindaklanjuti, jika dalam seminggu ini ada jawaban dari pusat, saya dapat maju melalui jalur independen,” tegas Solehuddin Siregar.
Pria yang juga seorang anggota TNI tersebut menambagkan, bahwa kemungkinan dirinya akan mencoba mendaftar melalui jalur partai, dan saat ini yang membuka pendaftaran untuk penjaringan bacalon Walikota dan Wakil Walikota ialah Partai Kebangkitan Bangsa.
Terkait partai lain yang ingin meminang, dirinya mengklaim saat ini ada partai besar yang rutin melakukan komunikasi kepada dirinya untuk maju melalui jalur partai tersebut.
Bahkan ada beberapa kandidat bacalon yang sudah bermunculan meminta dirinya untuk bergabung, namun dia mengharapkan untuk menjadi calon walikotanya.
“Saya incar walikotanya, kalau saya menjadi wakil tentunya saya tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan perubahan untuk Balikpapan agar lebih baik lagi,” pungkasnya.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: HTBS/Penasatu.com
