Capt Hatta Umar anggota Komisi IV DPRD kota Balikpapan
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Para orangtua murid mendesak pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan untuk juga segera membuka sekolah, agar bisa dilakukan pembelajaran secara tatap muka.
Desakan para orangtua itu karena Pemkot telah membuka kembali bioskop dan arena permainan yang sejak pandemi tak beraktivitas.
Namun setelah penyebaran pandemi Covid-19 di kota ini dinilai sudah mulai melandai, dan status Kota Balikpapan sudah berada di zona “orange” arena permainan anak dan bioskop sudah mulai dibuka kembali.
Menyikapi hal tersebut Capt Hatta Umar, selaku anggota Komisi IV DPRD Balikpapan menilai jika dirinya sangat mendukung para orangtua yang menginginkan agar sekolah segera dibuka.
Pasalnya, dengan metode pembelajaran secara daring yang dilakukan beberapa bulan terakhir tentu menimbulkan kejenuhan dan kebosanan bagi para pelajar.
Bahkan Hatta menilai, dengan adanya pembelajaran daring pelajar lebih banyak bermain smartphone ketimbang dengan waktu belajarnya.
“Anak-anak di rumah lebih banyak memegang handphone (HP) untuk bermain dari pada belajar,” katanya, Selasa (27/10/2020).
“Kadang anak-anak sambil belajar online, setelah itu mereka lebih banyak bermain dengan HP nya,” lanjutnya.
Hatta berharap ke depan sekolah bisa segera dibuka, sehingga para murid bisa kembali belajar secara tatap muka bersama guru dan teman sekelasnya.
“Sekolah bisa saja dibuka, dengan catatan harus memperketat protokol kesehatan yang ada,” imbau dia.
Mungkin bisa di uji coba dengan membuka sekolah untuk tinggkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terlebih dahulu.
Pasalnya, untuk siswa SMP tentu mereka lebih mudah diarahkan untuk menjalankan prokes disekolah.
“Kita lihat selama sebulan berjalan, apa ada sesuatu kendala meskipun tidak ada kendala, tetap harus dilakukan evaluasi agar lebih baik,” saran Hatta.
Hatta juga meminta, sebelum sekolah dibuka secara keseluruhan, agar Pemkot melakukan rapid test massal untuk seluruh tenaga pengajar.
Jangan sampai, ketika sekolah dibuka malah menimbulkan cluster baru, yakni tenaga pengajar terjangkit covid-19, sehingga menulari para murid, tentu itu menjadi masalah baru bagi Kota Balikpapan.*
Wartawan : Riel Bagas
Editor : Penasatu.com/HTBS