Paser, Darurat HIV/Aids

0
603

Oleh : Mustijah.
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka Tanah Grogot

Mustijah : Bahaya!!!

Penasatu.com, Grogot – Penyakit HIV Di Kabupaten Paser Menular. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, maka kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, selama tahun 2016 terdapat lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun).

Di tahun yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS, dengan jumlah kematian lebih dari 800 orang. Data terakhir Kemenkes RI menunjukkan, pada rentang Januari hingga Maret 2017 saja sudah tercatat lebih dari 10.000 laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari 650 kasus AIDS di Indonesia.

Sementara di Kabupaten Paser sendiri Sebanyak 33 orang menderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)pad tahun 2018.

Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat, angka tersebut lebih banyak dibanding penderita HIV di daerah itu Tahun 2017, yaitu 24 orang,” kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Paser Eko Ariyanto di Tanah Grogot.

Apa penyebab penyakit HIV tersebut?

Penyebaran HIV terjadi melalui beberapa media seperti darah, air mani, dan jarum suntik. Faktor pergaulan dan seks bebas menjadi salah satu faktor penyebab penularan virus tersebut.

Virus HIV bukan hanya menjangkit pelaku seks dan pergaulan bebas. Para ibu rumah tangga dan anak-anak pun berpotensi tertular HIV dari penderita yang berinteraksi dengan mereka. Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila seseorang tertular lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski kondisi ini hanya terjadi kurang dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3 tahun pertama setelah terinfeksi.

Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita. Ancaman dan kondisi darurat penyakit menular HIV/Aids di Paser, dengan banyaknya pendatang yang bekerja, banyaknya tempat-tempat prostitusi ilegal semakin akan bertambah jumlah penderita.

Ibarat gunung es, jumlah penderita yang tak terpantau akan semakin banyak.

Pengawasan daerah rawan HIV/Aids perlu dilakukan baik pencegahan penyebarannya dan mengisolasi ataupun mengobati masyarakat yang menderita HIV/Aids.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here