Minimnya Naker Lokal di Mega Proyek Kilang Pertamina, Presidium Tim 11 Datangi DPRD

0
817
Presidium Tim 11 beserta anggota ormas gabungan mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan terkait tuntutan minimnya penyerapan Naker lokal.

Penasatu.com, Balikpapan – Mega proyek perluasan area kilang minyak Pertamina Kota Balikpapan sangat minim menyerap tenaga kerja (Naker) lokal.

Naker lokal seakan terabaikan dan proyek ratusan triliun itu lebih banyak mempekerjakan tenaga dari luar daerah. Karena itu, Senin (12/8) Presidium Tim 11 beserta anggota ormas gabungan mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan terkait tuntutan minimnya penyerapan Naker lokal.

Andin Syamsir Ketua POAK (Persatuan Ormas Asli Kalimantan) dari Presidium Tim 11

Kedatangan Presidium Tim 11 juga terkait pernyataan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan Tirta Dewi pada salah satu koran harian yang ada di Balikpapan.

Andin Syamsir dari Presidium Tim 11 disambut Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Thohari Aziz, Ketua Komisi IV Mieke Henny, Ketua Komisi I Faisal Tola dan beberapa anggota komisi lainnya di ruang rapat kantor DPRD Kota Balikpapan.

Saat ini penyerapan tenaga lokal yang dilakukan pihak RDMP Pertamina sangat minim. Ada sebanyak 30 ribu masyarakat Balikpapan yang saat ini diperjuangkan oleh Presidium Tim 11 agar dapat bekerja pada mega proyek milik pertamina yang saat ini tengah berlangsung, sedangkan proyek perluasan kilang tersebut setidaknya memerlukan 25 ribu tenaga kerja yang akan direkrut oleh RDMP Pertamina.

Mieke Henny Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan dan Kadisnaker Kota Balikpapan Tirta Dewi

Terkait pernyataan yang dilontarkan Kadisnaker Tirta Dewi menyampaikan permohonan maafnya di hadapan anggota dewan dan sejumlah anggota ormas yang hadir.

Menurut Mieke Henny adanya pertemuan hari ini guna mencarikan solusi dan kejelasan dari disnaker terkait pekerja yang dikerjakan pada proyek perluasan kilang milik pertamina. “Setidaknya 30 ribu pekerja lokal yang ingin mencari pekerjaan dapat terkoordinir dan di data, berapa yang membutuhkan pekerjaan serta tentang verifikasi persyaratan yang diberikan pelaku usaha setidaknya jangan dipersulit sehingga kesempatan bagi masyarakat Balikpapan yang mencari pekerjaan menjadi sulit hanya karena masalah persyaratannya,” tegas Mieke Henny.

Dengan sisa waktu masa jabatan anggota dewan yang ada saat ini nantinya dewan akan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus). Pansus tersebut akan merekomendasikan, memohon atau meminta kepada Pertamina tentang pekerja lokal yang ada di Balikpapan.

“Bukan hanya kepada Pertamina saja, kalau bisa seluruh pelaku usaha industri yang ada di Balikpapan untuk mengutamakan pekerja asli kota ini, jangan menyepelekan kualitas anak-anak atau warga masyarakat Kota Balikpapan,” tegasnya.*

Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here