Bersama mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Turki.
Oleh : Andy Ar Evrai
PENASATU.COM, ISTANBUL-Turki negara yang kini sedang hangat menjadi pembicaraan orang karena kemajuannya yang pesat dalam lima belas tahun terakhir. Negara di antara benua Eropa dan Asia yang memiliki peradaban Islam di masa silam ini memang telah menjelma kembali menjadi sebuah negara yang memiliki perekonomian kuat, berpengaruh, dan maju dalam berbagai sektor, termasuk sektor Pendidikan.
Selama berada di Turki, saya pun menyempatkan diri untuk berkomunikasi dan mencari informasi tentang kondisi dunia pendidikan di Turki, maka mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Turki menjadi sumber informasi, dari merekalah diantaranya saya dapatkan tentang berbagai informasi pendidikan di Turki.
Menempuh pendidikan di luar negeri, utamanya di benua Eropa dan Amerika adalah hal lumrah yang sering dilakukan warga Indonesia. Namun, menurut informasi yang disampaikan oleh para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Turki, saat ini Turki yang ada di benua Asia dan dekat dengan Eropa, juga telah menjadi tujuan populer untuk studi.
Seperti yang disampaikan oleh Hanny Dwiyan Amantha mahasiswa Marmara University program S2 Tekhnik Lingkungan yang mengatakan sebanyak 141 siswa telah dipilih untuk melanjutkan studi di sejumlah lembaga pendidikan tinggi di Turki setiap tahunnya, dimana mereka ini mendapatkan beasiswa murni dari pemerintah Turki, diluar itu ada ratusan mahasiswa yang berangkat belajar ke Turki dengan biaya sendiri..
Hanny mengatakan bahwa belajar di Turki menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia karena negara itu secara agama dan budaya mirip dengan Indonesia.
Hanny yang datang ke Turki karena mendapatkan beasiswa pendidikan dari Pemerintah Propinsi Kaltim atau program Kaltim Cemerlang ini mengaku kalau belajar di Turki memiliki kelebihan yang tidak dimiliki kalau belajar di Indonesia, salah satunya kelebihan pengalaman dan kemampuan bahasa.
Kondisi ini menyebabkan Turki patut dipertimbangkan menjad destinasi dalam menimba ilmu. Mengapa kuliah di Turki? Mari kita telisik dari berbagai segi :
Sistem pendidikan
Negara dengan tahun akademik September-Juni ini menerapkan bahasa Turki dalam sebagian besar universitasnya (Bahasa Inggris digunakan juga di beberapa universitas). Tapi meski dari segi bahasa dan politik Turki bukan termasuk dalam EU, Turki mengimplementasi Bologna process sejak tahun 2001. Ini membuat sistem pendidikan di negara tersebut setara dengan negara-negara di Eropa.
Hal ini dibuktikan dari semua perguruan tingginya yang menggunakan credit system yang sama dengan Universitas di Amerika Utara. Sedangkan untuk segi sistem pendidikannya sendiri, Turki menggunakan two-tier system, kecuali untuk beberapa jurusan seperti Ilmu kedokteran gigi, Ilmu kedokteran hewan, farmasi, dan obat-obatan.
Adapun kelebihan dari penerapan Bologna process ini adalah dalam hal pengakuan gelar, jaminan kualitas, kualifikasi kerangka kerja, dan sistem akreditasi terbaru yang di universalkan dengan European Union. Para pelajar juga dapat mengikuti program pertukaran pelajar ke negara Eropa (Erasmus). Syaratnya yaitu harus lulus seleksi TOEFL dan nilai GPA. Bila lulus, pelajar di Turki bisa ke Jerman, Prancis, Belanda, Polandia, dan negara eropa lainnya sesuai kerjasama masing-masing universitas.
Sedangkan untuk pencapaian, berdasarkan statistik ISI Web Sains Indeks Thomson , Turki selalu berada di 20 besar peringkat dunia untuk publikasi jurnal ilmiah. Turki juga menambah jumlah universitas mereka pada tahun 2010, dari 51 menjadi 171.
Biaya yang terjangkau
Di Turki, Anda bisa kuliah di Perguruan Tinggi Negeri dengan biaya kuliah yang cukup terjangkau, dikarenakan adanya subsidi biaya kuliah. Bahkan di beberapa universitas Turki seperti Kastamonu Univeristy, Kirklareli University, dan lainnya Tuition Fees (SPP) kurang dari satu juta rupiah per semester.
Biaya kuliah rata-rata per semester di universitas negeri Turki berkisar antara RP 1,3 juta (US$ 92) hingga RP 3 juta (US$ 212). Bahkan, katanya, biaya belajar kedokteran di salah satu universitas negeri di Turki hanya RP 6 juta-RP 7 juta (US$ 424- US$ 495) per semester.
Kalau pun terpaksa belajar di Universitas swasta, maka biaya yang dikeluarkan sampai selesainya program S1 yang paling banyak menghabiskan biaya Cuma Rp 25.000.000 saja, begitu juga dengan program S2 biaya yang dihabiskan selama mengikuti program paling banyak dikisaran Rp 25.000.000 saja.
Biaya hidup yang masuk akal
Untuk ukuran negara maju sekelas Turki, dengan berbagai kenyamanan dan fasilitas yang serba lengkap juga tersedia, ternyata biaya hidupnya relatif terjangkau. Beberapa biaya bahkan tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, misalkan saja, tiket transportasi lokal satu kali jalan nya berkisar 2.60 TL atau Rp 9.100.
Jadi kalau ditotal untuk biaya hidup yang meliputi makan, biaya tempat tinggal dan biaya transportasi yang dibutuhkan mencapai Rp 3 juta- Rp 5 juta, itu pun dengan kondisi si mahasiswa dalam hidup yang sederhana dan tidak foya-foya,
Mahasiswa pun juga bisa menutupi biaya hidupnya dengan kerja paruh waktu sebagai pelayan took, restaurant maupun kerja lainya dimana mereka bisa menghasilkan minimal Rp 3,000.000 setiap bulannya.
Seperti yang dilakukan oleh Hanny yang sambil kuliah juga bekerja di sebuah took souvenir, dia pun bisa menutupi kebutuhan hidupnya dari hasil bekerja sebagai pelayan took tersebut.
Posisi geografis yang strategis.
Hampir semua yang pernah berkunjung ke Turki pasti tahu bahwa Turki merupakan persilangan dua benua, yakni Asia dan Eropa. Inilah kenapa Turki merupakan negara multikultural. Ini juga yang menyebabkan adanya percampuran antara budaya timur dan barat.
Bagi yang suka travelling, kuliah di Turki bakalan membuat Anda tidak bosan. Banyak sekali tempat wisata yang bisa kamu kunjungi, seperti misalnya 3 provinsi besar; İstanbul, Ankara, İzmir, Bursa. Atau mencoba ke khasan wisata di provinsi lain seperti melihat kuda troy di Canakkale, atau situs sejarah di Sanliurfa atau Mardin. Selain itu, berkunjung ke Eropa saat liburan juga bukan hal yang tidak mungkin. Misalnya jika kamu ingin ke Yunani atau Bulgaria, bisa lewat Edirne. Jarak yang dekat dan kemudahan transportasi bisa membuat biaya travelling mu jauh lebih murah.
Pemerintah yang welcome dengan pelajar asing
Misi pemerintah Turki untuk menjadi pusat regional untuk pendidikan tinggi telah membuat negara ini menambah daya tampung pelajar asing nya. Menurut UDEF sebuah Lembaga Pendidikan di Turki, pemerintah Turki berencana akan meningkatkan jumlah mahasiswa asing dari angka 100 ribu mahasiswa di tahun 2015, menjadi 350 ribu mahasiswa di tahun 2020.
Saat ini mahasiswa dari 155 negara termasuk Indonesia sudah mengenyam pendidikan di Turki. Internasionalisasi universitas Turki adalah salah satu upaya insentif untuk menstandarisasi kualitas yang lebih tinggi. Perluasan kapasitas pendidikan tinggi di Turki juga telah menjadi bagian integral dari kemampuan Turki untuk menyambut lebih banyak siswa internasional.
Potensi Untuk Perguruan Tinggi di Balikpapan
Melihat kondisi pendidikan di Turki yang bagus ini, merupakan peluang bagi Perguruan Tinggi di Kota Balikpapan untuk melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang ada di Turki, seperti yang kini dilakukan oleh Perguruan Tinggi yang ada di Jawa maupun Perguruan Tinggi yang berada di bawah Muhammadiyah.
Mereka sengaja memilih kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Turki karena budaya yang sama juga biaya hidup yang tidak terlalu mahal seperti yang ada di Eropa, Amerika maupun Negara lainnya.
Maka kalau perguruan tinggi di Balikpapan ingin meningkatkan kualitas pendidikan dan memajukannya, peluang ini bisa dicoba dengan mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Turki, dimana nantinya para mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi di Balikpapan bisa diterima langsung kalau ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi di Turki.
Atau kalau ingin mengirim dosen untuk menempuh pendidikan lebih lanjut, bisa dikirimkan belajar ke Turki karena biaya pendidikannya lebih murah daripada di Indonesia.
Kesempatan tidak datang dua kali, sementara waktu mendatang kompetisi dan persaingan dunia pendidikan semakin ketat, maka disinilah perlunya kelincahan dan kejelian dunia Perguruan Tinggi di Balikpapan mencarikan peluang dan terobosan.*
Editor : EDS/penasatu.com