Foto.Anak-anak korban perang Syria
Oleh : Andy Ar Evrai
Penasatu.com, Istambul – Negara Turki yang begitu indah kini menyimpan sebuah penyakit sosial yang susah dihindarkan.
Sejak terjadinya perang Syria, jutaan warga Syria mengungsi untuk menyelamatkan diri ke Turki karena kedua negara tersebut saling berbatasan.
Oleh pemerintah Turki para pengungsi ini ditampung secara khusus di sebuah lokasi, tetapi karena begitu banyaknya yang ditampung, akhirnya banyak diantara mereka yang keluar dari penampungan dan menyebar di beberapa kota besar di Turki seperti di Istanbul, Bursa maupun Ankara.
Para pengungsi yang rajin dan memiliki keahlian mereka akan bekerja di berbagai peluang kerja yang ada seperti menjadi karyawan pabrik, tukang sampah, pelayan tokoh dan pekerjaan lainnya.
Tapi bagi yang malas, mereka lebih memilih menjadi pengemis dengan meminta-minta uang ke masyarakat yang mereka temui.
Para pengemis warga Syria ini berbagai macam, dari mulai anak kecil, remaja tanggung, suami istri bahkan sampai orang tua.
Menariknya para wanita Syria yang mengemis ini memiliki wajah yang cantik dan bersih, body nya tinggi semampai serta putih, kalau di Indonesia mungkin kecantikan mereka tidak kalah dengan para selebriti.
Saya yang beberapa kali didatangi oleh para pengemis cantik ini, tidak bisa mengelak untuk tidak memberikan uang kepada mereka.
Pernah juga saya iseng bertanya kepada mereka, untuk kesedian mereka menjadi istri orang Indonesia.
Mereka pun hanya tersenyum mendengar penawaran tersebut.
Perang ternyata telah menghancurkan kehidupan mereka, padahal sebelum perang terjadi, kehidupan mereka sangat bahagia, bahkan diantara mereka berasal dari keluarga kaya dan makmur.
Tetapi perang telah menjadi mimpi buruk dan mengerikan bagi mereka.
Melihat kondisi para pengungsi Syria ini, saya selalu berdoa semoga Indonesia selalu aman dan damai serta dijauhi dari malapetaka yang bisa merusak kehidupan.
Menariknya dengan membanjirnya para pengungsi Syria ini, ternyata pemerintah Turki tidak terlalu pusing sebab para pengungsi ini juga mendatangkan keuntungan bagi Turki.
Karena para pengungsi ini bisa berbahasa Arab, mereka pun bisa menjadi pendamping para turis dari negara Arab.
Selain itu bagi pengungsi terpelajar,mereka bisa diangkat menjadi karyawan di perusahaan- perusahaan arab yang saat ini banyak membanjiri Turki untuk menanam modal usaha.
Maka membanjirlah investasi di Turki dengan menjadikan warga Syria sebagai pendukungnya.Karena maklum sampai saat ini belum banyak orang Turki yang bisa berbahasa Arab. (*)