Nurhadi Saputra anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Jajaran Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata) Kota Balikpapan tak memenuhi target pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dicanangkan pada 2019 lalu.
Hal itu diungkapkan Komisi II DPRD Kota Balikpapan yang menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) bersama Disporapar Kota Balikpapan.
RDP dihadiri Sekretaris Disporapar Irfan Taufik dan sejumlah staf Disporapar. “Target memang tak terpenuhi,” jelas anggota Komisi II Nurhadi Saputra di sela jeda RDP, Selasa (7/1/2020).
Dirinya memaparkan hasil dari RDP bersama Disporapar memang jelas tidak sesuai dengan target, mengingat target yamg diberikan sekitar 3.8 miliar dan hanya bisa tercapai sekitar 3.4 miliar, berarti kekurangannya hanya sekitar 400 juta.
“Namun dilihat dari pengeluaran ABPD yang digunakan untuk operasional pariwisata di Pantai Manggar, memang keuntungannya tidak sesuai,” tegas Nurhadi.
Terlebih pantai Manggar yang berlokasi di Balikpapan Timur menjadi satu-satunya tempat wisata yang menghasilkan PAD untuk Kota Balikpapan
Komisi II tetap meminta Disporapar agar tetap meningkatkan target-target yang ada, agar kinerja rekan-rekan Disporapar makin baik.
“Pantai Manggar memang merupakan satu-satunya tempat pariwisata yang dikelola oleh Disporapar. Untuk menunjang semua yang dibutuhkan Disporapar agar dapat meningkatkan PAD di tahun 2020, Komisi II siap memberikan apa yang diinginkan dan yang terpenting itu jelas peruntukan anggarannya.”
Tahun 2020 ini Pemerintah Kota (Pemkot) menargetkan 4.4 miliar, karena dalam sehari khusunya Weekend (Sabtu/Minggu) pendapatan bisa mencapai 50 juta rupiah.
Disampaikan Irfan Taufik, saat ini ada dua retribusi yang dimiliki Disporapar, yang pertama retribusi rekreasi Pantai Manggar, dimana target pencapaian sebelumnya di tahun 2019 sebesar 3.8 miliar dan baru bisa tercapai sebesar 3.4 miliar.
Tak tercapainya target Irfan beralasan, merupakan imbas dari isu kejadian yang terjadi di 2018 akhir di pesisir atau pantai. Antara lain tragedi yang terjadi seperti tsunami Palu dan Jawa Barat.
Namun pada saat itu pengunjung memang turun drastis dan hanya memperoleh PAD mencapai Rp 60 juta di awal tahun. Ia beralasan ini terjadi karena bencana-bencana yang kerap terjadi di pantai, meski bukan di Balikpapan.
“Tahun 2020 ini kami ditarget Rp 4,4 miliar. Semoga itu bisa tercapai, karena langkah awal yg sudah bagus, kita sudah mendapat pemasukan sekitar Rp 320 juta di Januari ini. Dan tentu di hari libur akan datang akan terus kami upayakan,” ujar Irfan, optimis.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/Penasatu.com