Penasatu.com-Manggarai Barat– Literasi, tidak terlepas dari kemampuan berbahasa, menulis,membaca dan berhitung.
KEMERDEKAAN yang diraih Bung Karno dari penjajah tentu tidak terlepas dari kekuatan literasi yang dimilikinya saat itu.
Dalam sebuah sinopsis, peristiwa yang telah dinanti-nanti dengan harap-harap cemas itu akhirnya terjadi juga. Pada jam 10 pagi waktu Jakarta tanggal 17 Agustus 1945, dihadapan para anggota PPKI dan ratusan pemuda Jakarta yang sempat diberitahu, Bung Karno membacakan teks “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia”
“Sebuah teks keramat bangsa Indonesia yang sebelumnya telah ditandatanganinya bersama Bung Hatta”
Usai pembacaan teks proklamasi, berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar ke Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Tersebarnya berita proklamasi dengan berbagai cara pun akhirnya menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tentu mendapat respon dari setiap daerah saat menerima berita proklamasi saat itu.
Adalah soal yang penting untuk merekam terbentuknya Negara Kesatuaan Republik Indonesia (NKRI) dan dukungan rakyat terhadap NKRI.
Buku ini mengungkapkan dinamika penyebaran berita proklamasi Republik Indonesia dan respon rakyat di daerah-daerah tersebut dalam menerima berita itu. Catatan sejarah tersebut dapat memberikan wawasan bagi generasi penerus sehingga melahirkan kesadaran untuk mencintai, berani berkorban, membangun dan memperkokoh integrasi bangsa-negaranya.
Penulis: Alfonsius Andi.
Editor : penasatu.com