Kasad, Jenderal TNI. Andika Perkasa Tinjau Langsung Latma Garuda Shield Ke-15 Di Ambarawang

0
510

Samboja, Penasatu.com – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa beserta Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa meninjau langsung latihan bersama (Latma) Garuda Shield ke-15 tahun 2021 antara TNI AD dan Tentara Amerika Serikat (US Army).

Latihan kali ini yakni berupa penembakan mortir 60 dengan jarak targett 2.5 Kilometer yang berlangsung di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Ambarawang, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (12/8/2021).

“Latihan bersama Garuda Shield yang dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 14 Agustus 2021 ini merupakan latihan terbesar dalam kerjasama militer Indonesia dan US Army,” ucapnya.

US Army saat penembakan mortir kearah sasaran

Pada latihan bersama ini, TNI AD menerjunkan sebanyak 2.161 prajurit dan 1.547 prajurit dari US Army yang tersebar di tiga wilayah yaitu Puslatpur Kodiklatad Baturaja di Palembang, Puslatpur Makalisung di Manado dan Puslatpur Ambarawang.

Sementara untuk di Puslatpur Ambarawang TNI AD menerjunkan sebanyak 250 prajurit dan 126 prajurit US Army. Latihan ini merupakan langkah TNI dalam meningkatkan kerja sama bilateral maupun dalam mengasah kemampuan para prajurit dari kedua negara.

Kunjungan Andika ini merupakan yang ketiga kalinya dalam Latma Garuda Shield ke 15 tahun ini. Setelah sebelumnya mengunjungi latihan yang sama di Puslatpur Kodiklatad Baturaja, Puslatpur Makalisung, kemudian Puslatpur Ambarawang.

Setibanya di Puslatpur Ambarawang, Andika langsung berdialog dengan para prajurit TNI AD dan US Army. Dalam dialog tersebut, Andika mendapatkan pengakuan dari prajurit TNI AD jika selama menjalani latihan banyak mendapatkan pengalaman baru mulai dari tantangan berat dalam latihan maupun dalam menjalin persahabatan dengan tentara US Army.

Usai berinteraksi dengan prajurit TNI AD dan US Army, Andika langsung menyaksikan penembakan montir 60 dengan jarak tembak 2,5 kilometer ke titik sasaran yang dilakukan oleh masing-masing prajurit kedua negara.

Kasad Andika Perkasa mengatakan di Ambarawang ini sebanyak 376 prajurit TNI AD dan US Army yang terlibat, dengan materi latihan adalah ofensif tapi hubungan kompi, dimana dalam pergerakannya menghadapi gangguan atau hambatan seperti ranjau, dan lain-lain.

“Mekanisme latihan di Ambarawang baru pertama kali dilakukan di TNI AD karena menerapkan metode latihan dua pihak tidak dikendalikan, yang selama ini biasanya menggunakan  metode satu pihak dikendalikan”, ungkapnya

“Sekarang ini di tiga lokasi latihan di Puslatpur Baturaja, Makalisung, dan Ambarawang kita hadapkan dengan dua pasukan. Walaupun pasukan lawan ini lebih kecil, pemerannya dalam latihan ini bukan hanya dari Batalyon 600, tapi sengaja dari Batalyon yang berbeda yaitu Batalyon 621 dan 623,” sambungnya.

“Latihan ini memang sengaja tidak ada saling koordinasi, sengaja masing-masing pasukan memiliki pertimbangan bagaimana caranya mengalahkan satu sama lain, disinilah dinamikanya,” bebernya

Menurut dirinya pasukan lawan bukan dari Yonif  600 R/Mdg tapi dari yonif 621/Manuntung dan Yonif 623/BWT.

“Mereka berupaya mengalahkan satu sama yang lain tanpa dikendalikan, sehingga realisme latihan dapat diwujudkan  dengan optimal”, pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here