Penasatu.com, Balikpapan – Kelulusan siswa/siswi di Balikpapan, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun ini terlihat berbeda.
Yang mana senin tanggal 15 Juni 2020 lalu, pengumuman kelulusan pelajar SD dilakukan melalui media cetak (koran) maupun secara online yakni melalui pesan singkat Whatsapp (WA).
Hal tersebut dilakukan mengingat Balikpapan masih dalam status “Zona Merah” penyebaran virus corona.
Saat ini ada sebanyak 11.280 pelajar SD yang lulus ditengah covid-19, namun pelajar tersebut hanya tinggal menunggu tahapan Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online untuk ke jenjang selanjutnya.
Serta meknisame seperti apa nantinya yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Setelah adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi COVID-19.
Yang mana proses pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat hanya boleh dilakukan untuk kabupaten/kota yang berada di zona hijau.
Sedangkan saat ini ada sebanyak 483 kabupaten/kota (94%) berada di zona Kuning, Merah dan Orange.
Untuk kota Balikpapan saat ini masih berada di zona merah, sehingga tahun ajaran baru yang akan dimulai tanggal 13 Juli 2020-akhir tahun 2020 proses pembelajaran masih dilakukan melalui sistem Daring/Online.
Melihat kondisi saat ini anggota Komisi IV DPRD Balikpapan Kamaruddin atau karib disapa H Acco menanggapi tentang mekanisme pembelajaran pada tahun ajaran baru saat diruang kerjanya, Rabu (17/6/2020).
Untuk pembelajaran melalui sistem daring/online akan memiliki tanggung jawab lebih bagi orang tua/wali murid terhadap anaknya.
Dikarenakan pembelajaran sistem daring otomatis hanya akan dilakukan dirumah, namun persoalannya yang harus diperhatikan tentang keberadaan orang tua pada murid nantinya.
Pasalnya apakah orang tua murid tersebut berada dirumah setiap harinya, sedangkan orang tua murid yang kesahriannya bekerja bagaimana.
“Banyak yang harus dipikirkan dengan pembelajaran sistem daring, selain pembelajaran lebih banyak dirumah, akan tetapi yang akan menjadi permasalahannya nanti apakah orang tua/wali murid tersebut berada dirumah..?, bagaimana kalau sedang bekerja..?”.
Tentunya itu menjadi persoalan yang harus diperhatikan, pastinya dampak akan terasa untuk masyarakat ekonomi lemah.
Untuk orang yang ekonominya mampu tentu hal tersebut tidak menjadi kendala murid bisa dapat konsentrasi dalam belajar.
Namun jika ekonomi lemah yang kondisi rumahnya tidak memadai dan rumah tersebut diisi oleh beberapa anggota keluarga.
Tentunya murid juga akan terkendala dengan sulitnya berkonsentrasi dalam belajar dirumah.
H Acco berharap covid-19 yang melanda kota Balikpapan bisa segera berakhir, sehingga para murid dapat kembali belajar seperti biasanya.*
Wartawan : Riel Bagas.
Editor : HTBS/penasatu.com