Kadis Kesehatan : Kasus Demam Berdarah di MaBar Turun Signifikan

0
580

Paulus Mami, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat (MaBpar).

Reporter : Apfonsius Andi

Penasatu.com-Manggarai Barat.NTT-Kasus Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Manggarai Barat,Provinsi Nusa Tenggara Timur sampai saat ini menunjukan progres penurunan yang signifikan bila dibanding dari tahun tahun sebelumnya.

Sepeti diungkapkan Kepala Dinas(Kadis) Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat (MaBpar), Paulus Mami, Jumat (7/11/2020).

Dirinya menjelaskan, bahwa sampai dengan saat ini tidak ada yang meninggal dunia akibat DB, karena cepat ditangani oleh pihak puskesmas, sehingga mereka tidak sampai rujuk ke puskesmas.

Lanjutnya, DB saat ini terjadi penurunan yang sangat signifikan, total dari bulan Januari sampai dengan sekarang 4 November dimana posisinya sekarang 196 kasus. Dari jumlah sekarang semua dilakukan perawatan di puskesmas dan semuanya sudah sembuh,jelasnya.

Untuk diketahui bahwa, wilayah yang rawan saat ini, menyebar di beberapa Kecamatan, seperti, Kecamatan Komodo, Kecamatan Sano Nggoang, Kecamatan Lembor, Kecamatan Lembor Selatan, Kecamatan Boleng dan Kecamatan Orong.

Kegiatan yang kami lakukan dalam penanganan pencegahan supaya tidak timbul demam berdarah ini, yaitu pertama dalam perencanaan kami dari awal untuk melakukan pengamatan gentik dan setelah itu dilakukan gerakan 3 M+, dan kami juga libatkan semua lintas sektor terkait untuk melakukan gerakan bersama yaitu gerakan kebersihan.

Kadis kesehatan juga menambahkan “Kalau soal penurunan kasus ini, kami punya sistem dalam perencanaan secara sistematis untuk Kendali saja.

“Perlu kewaspadaan pada saat bulan Oktober sampai Januari. Kalau terjadi hujan, pasti ada peningkatan kasus, jika lingkungan tidak bersih, jadi telur-telur nyamuk ini biasanya begitu telur ada dimedia lalu datang hujan. Pasti dia akan menetas dan berkembang. Dan itu akan menyerang penduduk sekitar itu, sehingga diupayakan medianya harus diberantas dengan gerakan 3 M+ harus berjalan.

Akan tetapi tetap ada korelasi dengan sistem intervensi kita, sehingga lakukan intervensi dan terus melakukan upaya-upaya setelah pemantauan, ada jentik berarti ada suatu kegiatan yang dilakukan dilokasi itu. jika ada demam berdarah pasti kita lakukan foging.

Secara otomatis begitu ada kejadian itu di jadikan sebagai pengalaman kami untuk di lakukan intervensi dini,dengan cara 3m+ dan pemantauan setiap saat di setiap wilayah Kabupaten Mabar.yang dilakukan oleh tenaga surveilance. Setelah temukan, kita akan lakukan intervensi dan langsung adakan rapat setiap saat baik di Dinas maupun Seluruh Puskemas.

Diakhir wawancara, Kepala Dinas Kesehatan Mabar, Paulus Mami, mengimbau untuk masyarakat Manggarai Barat (MaBar) secara keseluruhan, agar Jaga kesehatan dengan cara harus lakukan 3 M+ dan masyarakat harus betul-betul memikirkan bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting. untuk itu harus jaga kebersihan individu, Keluarga dan masyarakat secara keseluruhan, tutupnya.*

Editor : penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here