Penasatu.com, Balikpapan – Pulau Kalimantan memang sudah disebut Presiden Joko Widodo akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, menggantikan DKI Jakarta. Dan Kalimantan Timur (Kaltim) termasuk di dalamnya. Namun Bukit Soeharto sudah dicoret sebagai salah satu kandidat.
“Jika Kaltim tak jadi, maka negara akan rugi besar,” kata Gubernur Kaltim di sela dialog pemindahan Ibu Kota Negara dari Pulau Jawa ke Kaltim melalui kajian Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kemarin.
Dialog tersebut dihadiri Deputi Bidang Pengembangan Regional Rudy Soeprihadi Prawiradinata, Gubernur Kaltim Isran Noor M.Si, Wali Kota Balikpapan H M Rizal Effendi SE, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), bertempat di Swiss-Belinn Hotel, Jln Jenderal Sudirman Balikpapan, Rabu(21/8).
Dalam pemaparannya terkait Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dilakukan Bappenas terkait pemindahan IKN ke Kaltim, menurut Rudy Bappenas sendiri telah melakukan kajian beberapa tahun lalu di pulau Kalimantan termasuk Kaltim, di mana dari letak pulaunya sendiri kalimantan terletak di tengah-tengah di antara pulau yang ada di Indonesia, dan Kaltim sendiri tidak terdapat titik potensi gempa dan jika IKN dipindahkan ke Kaltim maka akan memberikan dampak ekonomi yang sangat baik kedepannya hingga 0,1% – 0,2% , menurunkan kesenjangan antar kelompok di mana kenaikan pendapatan sektor padat lebih dari 1,37% dari kenaikan pendapatan sektor padat modal 0,23%, mendorong perdagangan antar wilayah serta mendorong investasi.
Terkait apa yang disampaikan Rudy, menurut Isran Noor, jika pemindahan IKN tidak terjadi di Kaltim, maka negara akan sangat rugi besar, karena apa yang sudah dipaparkan tadi semua kriteria yang diinginkan semua terdapat di Kaltim, baik dari segi lahan dan sebagainya.
“Yaa..mudah-mudahan bisa di pertimbangkan oleh Presiden Joko Widodo, jangan sampai dengan mencoretnya Bukit Soeharto dari daftar pemindahan IKN, negara akan rugi besar, kalau tidak bisa di Samboja ya tidak apa-apa, kan di bidang Penajam juga bisa,” dengan nada khasnya.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: penasatu.com