Istana Pagaruyung Jadi Tujuan

0
1761

Foto.Istana Kerajaan Pagaruyung

Oleh :Andi Ar Evrai

Penasatu.com, Padang – Bicara tentang Minangkabau, maka tidak bisa dilepaskan dari Kerajaan Pagaruyung sebab di zaman kejayaan kerajaan ini memiliki pengaruh dan kekuasaan meliputi pulau Sumatera,Malaysia,Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah bahkan sampai ke pulau Flores.

Kerajaan ini didirikan pertama kali oleh Raja Adityawarman pada abad ke 13 Masehi dan banyak catatan secara yang menceritakan tentang Adityawarman ini dari berbagai versi.

Kerajaan ini runtuh pada abad ke 19 karena serangan kaum Padri karena alasan pemurnian agama, sehingga kalau dihitung umur kerajaan ini berdiri selama 6 abad lamanya.

Meskipun setiap harinya ratusan wisatawan berkunjung ke istana tersebut, bahkan di hari libur bisa mencapai ribuan wisatawan yang berkunjung, tapi kepedulian pemerintah daerah untuk memajukan kawasan wisata ini masih kurang.

Untuk mencapai istana ini saya terpaksa menaiki kendaraan umum dari kota Solok jurusan Bukittinggi sebab kendaraan jurusan Batusangkar sedikit adanya di kota Solok.

Setelah beberapa saat,saya pun turun di Simpang Ombilin pinggir danau Singkarak.Dari sini ternyata angkutan umum yang menuju istana Pagaruyung sangat susah karena adanya cuma beberapa angkutan saja.

Akhirnya saya pun memilih menggunakan ojek motor untuk mencapai istana Pagaruyung dengan biaya Rp 30rb.

Ternyata kondisi jalan dari Ombilin menuju istana Pagaruyung masih banyak yang rusak dan tidak nyaman untuk dilewati.

Meskipun sepanjang perjalanan kita disajikan pemandangan sawah,ladang dan bukit yang menghijaukan, tetapi dengan kondisi jalan yang rusak membuat perjalanan menjadi tidak nyaman.

Bahkan hampir saja saya mengalami kecelakaan karena ojek yang saya tumpangi melewati jalan yang berlubang.

Kalau memang serius ingin memajukan wisata seharusnya pemerintah daerah setempat memperbaiki fasilitas umum sebagai pendukung.Dan juga menyediakan angkutan umum yang banyak bagi para pelancong untuk memudahkan mereka mencapai kawasan wisata.

Setelah hampir sejam menaiki ojek motor, maka sampailah di kawasan istana Pagaruyung yang hampir terlupakan oleh sejarah.

Setelah membayar uang masuk Rp 20rb, saya pun memasuki kawasan istana tersebut.

Bangunan istana yang berbentuk rumah adat Minangkabau ini terbuat dari bahan kayu yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah istana yang layak bagi seorang raja.

Jangan samakan istana tersebut dengan istana para Sultan Utsmani di Turki yang istananya dibangun begitu megah dan besar dari batu-batu beton layaknya sebuah benteng pertahanan yang kokoh.

Nah istana Pagaruyung ini hanya sebuah bangunan dari kayu dan tidak ada tembok benteng kokoh yang mengelilingi istana tersebut sehingga kalau ada musuh yang menyerbu akan mudah ditembus Pertahanan nya.

Karena itulah saat dulu diserbu oleh orang-orang Padri,pertahanan istana gampang ditembus dan seluruh keluarga kerajaan banyak yang meninggal dalam serangan tersebut.

Sayangnya di istana ini kurang dilengkapi dengan relief-relief tentang sejarah para raja sehingga para pengunjung pun tidak banyak mendapat info tentang sejarah Kerajaan ini.

Sangat disayangkan, kalau saja cagar budaya dan situs sejarah ini bisa diolah dengan baik,tentu bisa mengundang ribuan wisatawan dari luar daerah dan luar negeri untuk berkunjung kesini seperti halnya yang ada di Turki.*

Editor : EDS/penasatu.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here