anggota DPR RI Komisi VII, Bidang SDM dan Energi dari Fraksi PDI Perjuangan dapil Kalimatan Timur Ismail Thomas,SH.M.Si.
Penasatu.com ,Kutai Barat – Mantan Bupati Kubar 2 Periode ini tak segan segan menyebut manajemen PLN tipu tipu saja. Dikarenakan telah menjanjanjikan pada 2018 lalu akan menyambung arus listrik melalui menara sutet dari Kalimantan Tengah ke Kutai Barat yang diteruskan ke wilayah Kariangau Kukar Kaltim.Jumat 21/2/2020.
Ismail Thomas yang kini menjadi anggota DPR RI Komisi VII bidang SDM dan Energi dari Fraksi PDI Perjuangan dapil Kalimatan Timur. Dia memprotes keras terhadap manajemen PLN yang dianggap kurang profesional dalam hal menangani kelistrikan di daerah, khususnya di Kabupaten Kutai Barat(Kubar).
Thomas menegaskan janji pihak PLN tersebut dianggap pembohong. Sehingga saat ini terbukti di wilayah Kutai Barat(Kubar) ini masih kekurangan pasokan( voltase listrik).
Hal itu diungkapnya kepada awak media yang pada saat itu menghadiri undangan acara resepsi pernikahan putra bungsunnya bernama Fredrick Edwin yang berjodoh dengan Maria Mozes, putri pertama dari Hendry Mozes di kediman pribadinya, Jln.Sendawar Raya Kecamatan Barong Tongkok pada hari Rabu (19/2/2020) pukul 14.49 Wita.
“Kita lihat lah,kan wilayah Kubar telah dikelilingi perusahaan batubara. Namun kenapa kita disini masih menggunakan mesin pembangkit listrik berbahan bakar minyak solar. Seharus batubara bisa digunakan dan lebih irit empat kali lipat dari solar. Oleh sebab itu, saya menyebut manajemen PLN tipu tipu. Seharusnya mereka bisa bekerja lebih evesien,” tegas Thomas.
“Jangankan untuk masyarakat yang ada di 16 Kecamatan bisa menikmati aliran listrik 24 jam. Dirumah saya ini saja, voltase listrik sangat rendah. Terpaksa saya menggunakan jenset, agar mampu memenuhi kebutuhan penerangan, alat eletronik dan ace pendingan dirumah saya ini,” pungkasnya.
“Masih banyak lokasi perkampungan di wilayah Kubar ini yang belum teraliri jaringan listrik. Oleh sebab itu, kami selaku Anggota DPR RI khusunya dapil Kaltim, akan menyuarakan keluhan masyarakat pada umumnya diwilayah Kaltim,” tutupnya Ismail Thomas.*
Wartawan : Ichal
Editor : penasatu.com