Hari Buruh Sedunia: Ketua DPRD Terima Audensi Perwakilan Serikat Buruh Kota Balikpapan

0
344

Keterangan foto: Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh,Sos saat foto bersama perwakilan Serikat Buruh/Serikat Pekerja kota Balikpapan.

Balikpapan, Penasatu com – Memperingati Hari Buruh Internasional, Perwakilan Serikat Buruh/Serikat Pekerja kota Balikpapan menggelar audensi ke Ketua DPRD usai aksi damai di depan kantor DPRD kota Balikpapan, Senin (1/5/2023).

Saat kegiatan Audens, Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, S.Sos didampingi jajaran pimpinan dan anggota DPRD serta dihadiri jajaran OPD terkait.

Usai audensi Abdulloh menyampaikan terima kasih kepada semua asosiasi buruh yang hadir. Dari hasil pertemuan, DPRD Balikpapan akhirnya mengetahui kondisi real masalah buruh di Balikpapan.

Adapun dengan diterimanya beberapa masukan, pihaknya akan pelajari dan tindak lanjuti bersama dinas terkait, maupun dengan perusahaan-perusahaan terkait.

“Poin pertama terkait dengan upah UMK yang masih minim dari Penajam, lalu masih banyak perusahaan yang tidak menjamin kesehatan tenaga kerja,” ucap Ketua DPRD Balikpapan.

Bahkan ada perusahaan yang tidak menggaji dan tembak lari. hal lain yang secara teknis tidak berpihak kepada aturan kerja sudah juga disampaikan.

“Mudah-mudahan DPRD bersama Pemerintah kota Balikpapan bisa memfasilitasi, sehingga terjadi kenyamanan kepada tenaga kerja khususnya tenaga kerja lokal,” imbuh Abdulloh.

Kemudian untuk tuntutan perda tenaga kerja, perihal Perda nomor 1 tahun 2018, yang menuntut 70 persen tenaga kerja lokal dan 30 persen tenaga asing masih dalam proses pembahasan di 2023.

“Apalagi kesejahteraan kaum buruh masih dibawah standar dan patut diperjuangkan, minimal di midle untuk membuat masyarakat menjadi sejahtera,”jelasnya..

Tempat terpisah, Penasihat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Balikpapan Rona Fortuna menjelaskan, aksi ini digelar untuk memperingati hari buruh sedunia dengan sukacita, karena beberapa hak-hak buruh belum terpenuhi salah satunya UMR Balikpapan.

Yang mana UMR gembar-gembor naiknya sangat luar biasa, tetapi naiknya hanya seribu-dua ribu dibanding dengan daerah lain.

“Kalau dikompersi dengan harga sembako jauh, mereka harga sembakonya murah tapi UMR-nya tinggi, Balikpapan harga sembako tinggi namun UMR kecil yakni Rp 3,2 juta,” terangnya.

Dirinya juga menyampaikan perihal dengan kesempatan bekerja di Balikpapan. Mengingat project besar bersekala nasional ada di depan mata, tetapi tidak bisa masuk bekerja dikarenakan kualitas, keahlian dan sebagainya.

“Seharusnya pimpinan perusahaan itu mengerti dan turun, karena sebelum ada project ini mereka harus tahu butuhnya apa, saja,” pungkasnya.(e/r)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here