Kotak kosong (foto, Ist)
PENASATU.COM, BALIKPAPAN — Pilkada 9 Desember pada pemilihan Walikota Balikpapan dan Wakil Walikota Balikpapan tidak lama lagi akan digelar. Ajakan untuk memilih kota Kosong kini kian ramai di perbincangkan di kalangan masyarakat terlebih di media sosial.
Jamaluddin Ibrahim, misalnya dalam postingannya, menuliskan, Gerakan Memenangkan Kokos adalah tindakan politik cerdas yang dibangun atas dasar kesadaran masyarakat bahwa proses politik harus melalui cara-cara yang sehat dan demokratis, melahirkan adu gagasan dan pikiran untuk memajukan Kota Balikpapan, setiap orang yang berkeinginan untuk jadi pemimpin harus siap berkompetisi meraih dukungan rakyat langsung, bukan hanya dukungan elit partai politik semata.
“Salam Kokos buat semua warga Balikpapan yang sangat cerdas dan peduli dengan demokrasi. Kedaulatan rakyat jangan mau dikapitalisasi dan digiring oleh segelintir elit partai politik demi kepentingan mereka. Kita sebagai rakyat Kota Balikpapan berhak dan bebas untuk menentukan pilihan demi kebaikan dan kemajuan Demokrasi Kota Balikpapan. Rakyat yang tidak setuju dengan Paslon Tunggal, boleh dan dilindungi oleh undang-undang untuk menCoblos Kolom/Kotak Kosong dalam Pilkada Kota Balikpapan pada tanggal 9 Desember 2020,” Tulis Jamaluddin Ibrahim
Senada ditulis, Samuel Aloan diakun dinding fecebok grub gerakan kotak//kolom kosong. Diaman Samuel Alon menuliskan Kenapa saya pilih KOLOM KOSONG DI PILKADA BALIKPAPAN ?
1.Saya tidak suka dinasti politik
2.Saya tidak suka oligarki politik
3.Dalam 10 tahun ini BALIKPAPAN ini tidak ada perubahan malahan tambah buruk, banyak pengangguran, kota mahal, infrastruktur tambal sulam…
SAYA INGIN PERUBAHAN DI BALIKPAPAN
DEMOKRASI TETAP HIDUP DI BALIKPAPAN
MAKANYA SAYA PUTUSKAN COBLOS KOLOM KOSONG DI PILKADA BALIKPAPAN…
Begitupun, yang ditulis, Bram Aliputra, dimana dia menulsikan, Jika kotak kosong menang…. Itu pelajaran sekaligus pukulan telak bagi Parpol dan Paslon Tunggal…. Bahwa Politik bukan melulu soal uang, bahwa Demokrasi sehat adalah yg paling unggul dalam berbagai hal bukan hanya unggul dalam kemampuan Keuangan.
Terakhir, Arjuna, menuliskan, jangan anggap remeh KOKOS, benda mati tapi bermakna dan mempunyai arti, dia SIMBOL berbagai ungkapan rasa, yg bisa menampung ribuan aspirasi yg selama ini di nina bobokan oleh MIMPI visi misi… namun implementasi , NOL KOMA.*
Penulis : Rudi/ps
Editor : penasatu.com