Budiono anggota DPRD Koata Balikpapan
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Parkir liar tepi jalan umum ternyata masih menjadi momok bagi Kota Balikpapan dan Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim). Hal itu terungkap dari kunjungan kerja (Kunker) DPRD Kabupaten Ponorogo, Rabu (11/3/2020).
Kedatangan rombongan Komisi B DPRD Ponorogo diterima anggota DPRD Kota Balikpapan dari Komisi IV Budiono, Sandy Ardian, Taufik Qul Rahman, Kabag Umum Makmur, beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diantaranya Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan di ruang Rapat Gabungan Dewan.
Ribut Riyanto selaku pimpinan rombongan menjelaskan, kedatangan Komisi B DPRD Ponorogo ke Kota Balikpapan terkait bagaimana cara untuk meningkatkan retribusi parkir jalan umum.
Mengingat di tahun 2019, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ponorogo telah mencapai target sebesar 1 Miliar dari hasil parkir jalan umum.
Melihat potensi besar yang dapat dihasilkan dari retribusi parkir jalan umum, maka dari itu pemda Kabupaten Ponorogo menilai jika retribusi tersebut perpotensi untuk meningkatkan PAD, sehingga pemda Ponorogo menargetkan di tahun 2020 sebesar 65 persen menjadi, atau sebesar 1.65 Miliar.
Dijelaskan Budiono usai menerima kunjungan DPRD Ponorogo, bahwa kedatangannya ke Balikpapan terkait potensi pengelolaan parkir yang ada di Balikpapan.
Saat ini memang tidak dapat dipungkiri Balikpapan selangkah lebih maju dengan Kabupaten Ponorogo, dimana Balikpapan sudah menerapkan sistem parkir meter elektronik.
“Saat ini Kabupaten Ponorogo belum menggunakan parkir meter elektronik, maka dari itu mereka (DPRD Ponorogo.red) ingin belajar di Balikpapan,” kata Budiono.
Namun yang menjadi kendala kebanyakan saat ini, maraknya parkir liar baik di Balikpapan maupun Ponorogo, maka dari itu Balikpapan dan Ponorogo tengah mencarikan formula atau trik dalam mengatasi permasalahan parkir liar, untuk meningkatkan PAD.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/Penasatu.com
