Di HUT Ke 7, Pemkab Mahakam Ulu Gelar Lomba Motif Batik Khas Mahulu

0
604

Bupati Mahulu berikan uang pembinaan bagi 6 pemenang sayembara motif batik khas Mahulu.

Reporter/ichal penasatu

Penasatu.com,Mahakam Ulu – Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-7 Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) menggelar sayembara motif batik khas Kabupaten Mahakam Ulu itu di ikuti puluhan peserta dari berbagai golongan usia. Senin (14/12/20).

Selepas menggelar upacara, dilanjutkan dengan penyerahan uang pembinaan pemenang sayembara motif batik khas Mahulu yang diberikan langsung oleh Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh,SH kepada enam orang pemenang sayembara. Pemberian uang pembinaan itu hasil dari keputusan panitia HUT ke-7 Mahulu tahun 2020 dengan surat penunjukan pemenang sayembara nomor:430/6003/Um – Kbdyn/Dikbud/XII/2020,per 11 Desember 2020 berkenaan kegiatan sayembara motif batik khas Kabupaten Mahakam Ulu tahun 2020.

Keenam peserta pemenang sayembara itu diantaranya,

Peringkat I, Alexander Loho mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp. 20.000.000,-. Peringkat II, Victorus Awang Rp. 17.000.000,-. Peringkat III, Laurensius Ding Rp. 15.000.000,-

Sedangkan peringkat IV didapat oleh, Bonyfasius Milang dengan sana pembinaan Rp. 7.500.000,- sementara Aloycia Devi Rutna Sari Haram di peringkat V dengan memperoleh dana pembinaan Rp. 5.000,000,- sedangkan peringkat VI mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp.1.000.000

Salah satu dari enam peserta pemenang sayembara yakni Laurensius Ding saat ditanya sejumlah wartawan dia menyebutkan, Saya sangat berterima kasih kepada Bupati Mahulu yang telah memberikan pembinaan kepada peserta sayembara motif batik khas Mahulu dan semoga ini terus dikembangkan di Mahakam Ulu ini.
“Selain itu kata Laurensius”Saya juga bangga kepada kaum melenial yang menjadi regenerasi-generasi penerus Mahakam Ulu yang masih memiliki seniman lukis pada motif batik khas Mahulu.”ujarnya.

Lebih lanjut Laurensius Ding,di Kabupaten Mahakam Ulu ini ada tiga etnis yakni,Bahau,Kenyah dan Oheng.Dari tiga suku ini mempunyai ukiran berbeda,dari tiga etnis itu kita kombinasikan menjadi satu.Kita tidak memandang suku satu dengan suku lainnya,tetapi kita melihat budaya dan leluhur nya.”katanya.

Laurensius Ding,cara pengerjaannya yaitu,kita lakukan dengan design mentah dengan menggunakan pensil kemudian kita padukan dengan warna motif yang lainnya.Batik yang ada ini itu diberi nama motif batik kesatuan khas Dayak Mahulu.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here