Penasatu.com, Balikpapan – Sebagai kota jasa, Balikpapan memang harus dapat memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di semua sektor, misalnya lahan parkir yang bertebaran di hampir semua sudut kota.
Tidak maksimalnya memanfaatkan kelebihan kota membuat minimnya PAD Kota Balikpapan menjadi catatan penting buat Pemerintah Kota Balikpapan (Pemkot) dimana pada saat dibacakan hasil evaluasi dari Gubernur Kalimantan Timur tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2018 pada sidang paripurna yang dinilai kurang maksimalnya realisasi PAD yang dihasilkan Pemkot Balikpapan, Selasa (30/7).
Padahal ada beberapa sarana penunjang PAD yang ada di Balikpapan, salah satunya Alat Parkir Meter atau Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang ada di beberapa titik di Kota Balikpapan yang saat ini peruntukannya belum maksimal sejak beroperasinya pada 2018 lalu.
Walikota Balikpapan HM Rizal Effendi SE mengakui belum maksimalnya parkir meter yang ada di beberapa titik di kota yang dinakhodainya. Menurutnya cara yang tepat dalam mengatasi permasalahan dalam memanfaatkan meter parkir tersebut dengan cara dilelang dibeberapa titik yang menurutnya potensial agar lebih efektif, akan tetapi tidak segampang itu melakukannya, padahal pernah dilakukan lelang tersebut, namun tetap saja gagal dalam pengawasan di lapangannya.
“Kami akan segera melakukan evaluasi segera mungkin, soalnya pemkot dituntut terus untuk meningkatkan PAD. Untuk waktu mengevaluasi itu semua belum bisa memastikan kapan,” ujarnya Rizal Effendi yang mantan wartawan kawakan Kaltim.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS