Bupati Kubar, Buka Bursa Inovasi Desa “Dari Desa Membangun Indonesia”

0
634
foto. Bupati Kutai Barat FX Yapan. SH (4 dari kiri) saat melakukan Foto bersama seusai meresmikan Bursa Inovasi Desa (BID) Tahun 2019, didampingi Sekda Kubar Drs.Yacob Tullur.MM, Asisten I Bidang Pemerintahan, Hukum dan Kestra Setdakab Kutai Barat Misran Efendi, Kepala Dinas DPMK Kutai Barat Faustinus Syaidirahman,Kepala Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Alam Teknologi Tepat Guna DPM-PD Provinsi Kaltim Endang Efendi beserta Konsultan Pendamping Wilayah Tiga Provinsi Kaliamantan Timur.

Penasatu.com – Kutai Barat – Bursa Inovasi Desa ( BID) 2019 merupakan forum pertukaran Ide atau informasi dalam kegiatan pembangunan dengan suatu tujuan agar Kampung dapat memanfaatkan Dana Desa dengan tepat sasaran dan inovatif. Dalam kegiatan Bursa Inovasi Desa yang di selengarakan Oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) mengusung sebuah tema yaitu “ Dari Desa Membangun Indonesia”.

Perserta Bursa Inovasi Desa sebanyak 300 orang, terdiri dari 100 orang petinggi,100 orang Ketua BPK, dan 100 orang dari perwakilan Tokoh Masyarakat. yang dibuka langsung Bupati FX. Yapan.SH, dihadiri Kepala Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Alam Teknologi Tepat Guna DPM-PD Provinsi Kaltim, Endang Efendi di Lamin Adat Melayu Taman Budaya Sendawar (TBS) Kabupaten Kutai Barat. Selasa (30/07/2019)

Bupati Kutai Barat FX Yapan saat melakukan peninjauan ke masing-masing Stan Menu Bursa Inovasi Desa yang di laksanakan di Lamin Adat Melayu Taman Budaya Sendawar (TBS) Kabupaten Kutai Barat.

Kegiatan ini dibagi 3 Clauster yang di ikuti oleh 8 Kecamatan dengan 102 Kampung yaitu Kecamatan Barong Tongkok, 19 Kampung, Damai 17 kampung, Tering 15 kampung, Long Iram 11 Kampung, Muara lawa 8 kampung, Bentian Besar 9 kampung, Nyuatan 10 kamoung dan Kecamatan Bigung 11 kampung.

FX. Yapan. SH dalam sambutannya mengatakan, Semoga melalui Bursa Inovasi Desa ini dapat memberikan Motivasi dan Inovasi baru bagi Desa serta Kampung untuk berprestasi dalam proses menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di tempat masing-masing. Serta memberikan wadah untuk sebuah pembangunan pola pikir dalam memanfaatkan penggunaan Dana Desa secara tepat sasaran yan efektif dan efesian, ujar Bupati..

Menyadari pentingnya tujuan akhir yang ingin dicapai dalam kegiatan ini, terus Bupati, maka ada beberapa pesan dan arahan kepada seluruh peserta. “Perhatikan dan lihat Ide-ide Pembangunan dari daerah lain yang bisa dijadikan contoh dan di terapkannya dalam sebuah pembangunan yang tepat sasaran, tepat guna dan yang bisa dirasakan oleh Masyarakatnya secara langsung,” pinta Yapan.

Kepala kampung yang ada di Kabupaten Kutai Barat agar terus melakukan koordinasi, Komunikasi dan Kerjasama yang baik dengan Masyarakatnya agar program-program yang ada di tiap-tiap kampung bisa berjalan dengan maksimal, imbuhnya.

Terkait Dana Desa yang di terima pada tiap-tiap Kampung, Kepala Kampung wajib melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, selalu melakukan Koordinasi dengan melibatkan Tokoh Pendidikan, Kesehatan, Adat, Pemuda serta masyarakat yang memiliki kemampuan dalam membantu memajukan Kampung.” Tegasnya.

Sementara Kepala Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Alam Teknologi Tepat Guna DPM-PD Provinsi Kaltim, Endang Efendi mengatakan, salah satu kunci sebuah keberhasilan Negara adalah berkembangnya Inovasi dan kreatifitas Pemerintah bersama dengan masyarakatnya dalam mengelola pembangunan Nasional. “Untuk itu penyedian Anggaran Pembangunan oleh Pemerintah dilakukan berlandaskan perencanaan yang memiliki daya terobosan baru dan pencernaan pembangunan dengan satu prinsip utama yakni memiliki aspek kesejahteraan bagi Masyarakat.”terangnya.

Maka, masih menurut Endang Efendi, pelaksanaan Bursa Inovasi Desa pada tahun 2019 ini harus dilakukan secara serius dengan tetap berpedoman pada Indikator- indikator capaian utama program, serta relevansinya dengan program-program Prioritas Kementrian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia dengan aspek memanfaatkan jangka panjang jika tidak maka segala inovasi yang di kembangkan selama Program berjalan tidak akan berlanjut pasca program selesai.” ungkapnya.

Keberhasilan suatu Desa wajib di dokumentasikan menjadi pengetahuan dan keahlian untuk itu selanjutnya di distribusikan ke Desa-desa lainnya diseluruh Indonesia. khusunya desa yang ada di Kalimantan Timur.

“Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhtian kita bersama yaitu, Program Inovasi Desa (PID) dirancang untuk membantu pemanfaatan Dana Desa agar lebih inovatif dan kreatif serta melaui Bursa Inovasi Desa diharapkan dapat menjadi media pertukaran pengetahuan, dan selajutnya dana bantuan pemerintah Pengelolaan Pengetahuan Inovasi Desa (PPID) sebagai bagian dari program PID harus dilaksanakan secara serius sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku, Pungkas Endang.*

Penulis: Ichal

Editor: Pena1.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here