Foto Arief Murtadha / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur
SAMARINDA, Gubernur Kalimatan Timur , Isran Noor meresmikan Gedung Lavender Pelayanan Kanker Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan pada Kamis 30 Maret 2022 lalu.
Dilansir dari kaltimprov.go.id, Kamis (7/4) Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, Pelayanan publik menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), terutama di bidang pelayanan kesehatan untuk ketersediaan dokter spesialis.
“Untuk hal ini, kita harus berkompetisi dan kita harus kompetitif,” tegas Gubernur.
Saat ini lanjutnya, kemajuan zaman dan tuntutan masyarakat semakin kompleks dalam hal pemenuhan kebutuhan dasarnya, seperti bidang kesehatan.
Kualitas dan kuantitas tenaga pelayanan kesehatannya menurut orang nomor satu Benua Etam ini, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyiapkannya, terlebih di era global saat ini.
“Kita harus mampu bersaing, mau tidak mau, suka tidak suka. Ini sudah era global. Semuanya berkompetisi, kalau kita tidak berkualitas, kita tertinggal,” ungkapnya.
Karenanya, ketika ada para dokter yang ingin melanjutkan pendidikan untuk spesialis, diakuinya tidak pernah dirinya mempersulit bahkan menolak.
“Mau berapa saja, saya berikan rekomendasi, tidak pernah saya macam-macam alasan atau ini itu,” ungkapnya lagi.
Sejauh ini, ditegaskannya, sesuai penugasan dan tupoksi yang menanganinya, selalu diberikan kemudahan dalam hal permohonan yang diajukan.
“Saya perintahkan kepada Pak Andi yang menyiapkannya, Pak Kepala Biro Kesra segera buatkan rekom yang diminta,” tegasnya menunjuk Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak.
Mantan Bupati Kutai Timur ini pun menegaskan Pemerintah Provinsi Kaltim memiliki dana melalui program Beasiswa Kaltim (BKT) yang setiap tahun telah digulirkan sejak dirinya bersama Wagub Hadi Mulyadi memimpin Kaltim.
“Kita menyiapkan hampir Rp 200 miliar setahun untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak Kaltim sekolah baik dalam maupun luar negeri, termasuk bidang kesehatan untuk dokter spesialis. Biar kita memiliki sumber daya dokter spesialis makin banyak di Kaltim ini,” tandasnya.
Baginya, keberadaan dokter spesialis selain mendorong peningkatan kualitas pelayanan, juga ikut menentukan akreditasi pelayanan, seperti kelas pelayanan rumah sakit.
“Mau dokter dari mana, gak ada urusan, saya tidak peduli. Semuanya saya dukung dan kita bantu. Supaya kita memiliki sumber daya kedokteran yang andal serta mumpuni,” pungkas suami Hj Norbaiti ini.(*))