Rahmatia SE dari Fraksi Gerindra, saat reses bertempat di Jln. Karang Anyar RT.61 Baru ilir, Balikpapan Barat,
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Ratusan warga menghadiri reses anggota DPRD Balikpapan Rahmatia SE dari Fraksi Gerindra, bertempat di Jln. Karang Anyar RT.61 Baru ilir, Balikpapan Barat, Jum’at (22/11) malam.
Rahmatia menyampaikan terima kasih kepada
Sekretaris Camat Barat, Sekretaris Lurah Baru Ilir, Dinas PU, PDAM Balikpapan, Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta pengurus RT di lingkungan sekitar, semua warga dan OPD yang telah hadir di reses pertamanya sejak menjadi anggota dewan.
“Reses kali pertama bagi saya ini bertujuan untuk bersilaturahmi bersama masyarakat, serta menghimpun aspirasi dari masyarakat,” katanya.
Dengan adanya reses ini diharapkan, semua aspirasi yang disampaikan didalam reses, bisa sedini mungkin dapat direalisasikan. Seperti apa yang disampaikan H Syamsudin, warga RT.60, dirinya menyambut baik jika reses yang dilakukan di lingkungannya.
Dirinya juga sempat menyampaikan keluhan di tempat tinggalnya, menurutnya lingkungan di sekitarnya sering mengalami banjir setiap hujan mengguyur Balikpapan, karena keberadaan jalan di lingkungan RT tempat tinggal dirinya terlalu rendah, sehingga saat hujan turun selalu banjir.
Syamsudin meminta keada pihak terkait dan juga anggota DPRD Balikpapan Dapil Barat agar dapat meninggikan jalan lingkungan dirinya hingga 15 sampai 20 cm. “Kami warga minta ada peninggian kawasan rendah di tempat tinggal kami, agar banjir bisa teratasi,” pintanya.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di kawasan Karang Anyar saat ini mengalami keresahan, akibat perluasan kilang, lantaran khawatir kawasan yang sudah ditempati warga cukup lama sekitar 40 tahun, apakah akan digusur nantinya. Warga meminta agar diberikan status di kawasang Karang Anyar, apa dapat mengurus atau diuruskan IMTN, kemudian berlanjut ke sertifikat.
Selain itu juga, warga menyampaikan agar sekiranya pemerintah dapat memberikan bantuan berupa Alat Pemadam Kebakaran (APAR) yang ditaruh di setiap gang lingkungan, mengingat kawasan Karang Anyar merupakan pemukiman padat penduduk.
“Kalaupun pun pemerintah tidak bisa menyediakan setidaknya bisa meberikan bantuan 50% untuk penyediaan APAR tersebut,” harap warga.*