Penasatu.com, Kutai Barat – Bupati Kabupaten Kutai Barat (Kubar) FX.Yapan mengakui bahwa dirinya bersama wakil Bupati Edyanto Arkan bakal maju kembali pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020 mendatang. Hal itu diungkapkan FX.Yapan usai acara silaturahmi dan halal bihalal dengan sejumlah ormas dan masyarakat Kubar di Hotel Sidodadi, Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Minggu (20/10/2019) malam.
“Pertama kami mengapresiasi keinginan yang kuat dari masyarakat, karena selama ini mereka menunggu kepastian kami. “Karena memang selama ini kita masih fokus menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan. Setelah sampai pada tahapannya kami pastikan untuk maju lagi,” jelas FX.Yapan didampingi wakilnya Edyanto Arkan.
Pasangan yang identik dengan nama Yakan itu beralasan keinginan maju di pilkada serentak tahun depan karena ingin mewakafkan diri demi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat.
Dengan cara membenahi yang tercecer dan membangun yang tertinggal, tegasnya.
“Kita ingin meneruskan tugas-tugas yang belum selesai. Kami ingin membenahi dan membangun yang belum tuntas,” imbuhnya.
Sebab masih ada tugas yang belum rampung, lanjut Yapan, seperti pembangunan infrastruktur, ekonomi kerakyatan hingga menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing. Tiga program itu menurut politisi PDI Perjuangan ini sangat penting demi membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Kita terus membangun infrastruktur dasar, ekonomi kerakyatan dan peningkatan sumber daya manusia. Dan ini masih jadi target kita kedepan karena kami berdua ingin sebelum meninggalkan tugas, kita sudah punya fondasi yang kuat, tuturnya.
Bahkan dari aspek manapun sudah kita siapkan. Karena kami dua tidak mau meninggalkan beban, supaya pemerintah di 2024 nanti bisa enak atur anggaran karena tidak ada beban yang harus mereka tanggung,” ungkap alumni Universitas 17 Agustus Samarinda tersebut.
Soal pembangunan infrastruktur, ujar mantan ketua DPRD Kubar itu sudah dimulai dengan perspektif membangun secara adil dan merata. Yakni membangun dari pinggiran atau kampung meski risikonya tidak populer secara politik.
“Kalau sekedar populer kita bangun saja di kota tapi kita tidak mau itu, karena memang di kota ini infrastrukturnya sudah terbangun. Listrik, air minum, fasilitas pendidikan, kesehatan jadi sudah mapan. Nah sesuai visi-misi kami berkeadilan maka kami dua sudah melihat dan memetakan mana yang belum terbangun disitu yang kita prioritaskan tidak boleh hanya berpusat di kota. Kasian mereka yang di kampung itu,” terang pria kelahiran Besiq Damai 18 juli 1958 itu.
“Kalau kita bangun infrastruktur secara adil dan merata semua aspek kehidupan dan taraf hidup masyarakat akan berkembang,” tambah pria dengan hobi olahraga Voli tersebut.
Wakil bupati Kubar H.Edyanto Arkan yang kembali mencalonkan diri berpasangan dengan FX.Yapan menambahkan, program lain yang terus digenjot adalah sektor pendidikan.
“Pendidikan dan pelatihan akan jadi konsentrasi kita kedepan karena ini sejalan dengan program pusat. Dengan SDM dan skil yang baik maka mereka bisa bersaing di dunia kerja. Masyarakat kita akan bisa mandiri yang pada akhirnya akan menciptakan keadilan,” beber Edyanto.
Disisi lain untuk menunjang keberhasilan program-program itu keduanya punya strategi khusus. Yakni menyederhanakan pelayanan baik di tingkat desa maupun kecamatan hingga kabupaten. Kemudian memangkas birokrasi yang lebih berorientasi pada pelayanan ketimbang prosedur.
“Jadi birokrasi ini jangan sampai kaya struktur miskin fungsi. Nah kita ingin birokrasi ini kaya fungsi miskin struktur,” ujar Yapan dan Edyanto dengan kompak.
“Kita mendukung lah apa yang sudah tercapai selama ini sudah baik. Jadi kami lihat ada keseimbangan antara pembangunan mental (agama) budaya dan infrastruktur itu sejalan. Tidak membedakan suku agama segala macam ini yang baik sekali,” ungkap Okot warga Sekolaq Joleq kecamatan Sekolaq Darat.
“Yapan dan Edy ini memang cocok pasangannya. Satunya ahli politik satunya ahli birokrasi dan ekonomi. Soal pembangunan saya rasa kita harus bersama-sama tidak membedakan antar yang satu dengan yang lain. Jauh-jauh saya dari tanah Timor tapi serasa keluarga sendiri ketika bergaul dengan masyarakat dayak. Ini luar biasa, mudah-mudahan hari esok lebih baik dari hari ini,” tambah Aloysius warga asal Flores Nusa Tenggara Timur yang sudah belasan tahun berpindah penduduk ke Kutai Barat.
“Kita punya penduduk sekitar 160.000 lebih dari 16 kecamatan, 190 kampung dan 4 kelurahan. Sebentar lagi mau jadi ibu kota negara. Kalau pemimpinan yang tidak berpengalaman ini repot, makanya bela-belain kami datang dan ternyata positif maju lagi,” tutupnya.
FX.Yapan sendiri menjabat anggota DPRD sejak tahun 1999 sewaktu Kutai Barat belum mekar dari kabupaten Kutai Kartanegara. Setelah Kubar berdiri jadi kabupaten otonomi baru, Yapan kembali terpilih jadi wakil rakyat selama 4 periode sejak tahun 2000 sampai 2016. Tidak hanya itu, sejak tahun 2004 suami Yayuk Seri Rahayu itu menduduki kursi ketua DPRD selama 3 periode melalui PDI Perjuangan.
Tepat 20 april 2016, FX.Yapan dilantik menjadi Bupati Kubar bersama H.Edyanto Arkan sebagai wakil bupati, setelah mengikuti pilkada Kubar tahun 2015.
Sementara Edy Arkan merupakan seorang birokrasi ulung. Pria kelahiran Melak, 2 Maret 1959 itu sudah malang melintang di dunia birokrasi hingga jadi pengusaha sukses di Kutai Barat.
Keputusan maju lagi di periode kedua juga tentunya membawa konsekwensi tersendiri. Ada kemungkinan, keduanya hanya menjabat selama 3 tahun menyusul terbitnya Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 tentang pilkada serentak. Nantinya tahun 2024 akan diikuti seluruh daerah yang melakukan Pilkada pada 2020, 2022, dan 2023. Dengan konsekuensi, Pemenang Pilkada 2020 hanya akan menjabat selama empat tahun. Sedangkan masa jabatan Bupati FX.Yapan dan Edyanto Arkan baru berakhir 2021 di periode pertama. Artinya jika tembus 2 periode maka pasangan ini harus mengakhiri jabatan lebih cepat 2 tahun dari yang seharusnya 2021-2026.
Meski begitu ada sejumlah bakal calon yang digadang-gadang bakal bertarung di pilkada serentak 2020 nanti. Diantaranya politisi Golkar Ahmad Syaiful dan bupati Kubar pertama Rama Alexander Asia, serta Martinus Herman Kenton Hanura.*
Wartawan: Ichal.
Editor: pena1.