Sekolah Lapangan Sawit, Ajarkan Petani Membudidayakan Sawit yang Baik dan Benar

0
1175
Petani sawit sangat antusias mendengarkan arahan dari pembimbing sekolah lapangan sawit.

Penasatu.com, Sepaku – Dengan tingginya biaya pengolahan dan menurunnya harga sawit dipasar berdampak pada kelangsungan petani sawit apalagi ditambah tingginya harga pupuk sangat memberatkan para petani.

Kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten PPU dalam hal pengadaan penyuluhan dan pelatihan sangat dirasakan. Untuk itulah demi meningkatkan mutu dan hasil petani, Lembaga Konservasi Indonesia bersama PT.AGRO, perusahaan pabrik pengolah kelapa sawit yang sudah bekerja sama dengan petani sekitar menggelar Sekolah Lapangan Kelapa sawit bagi masyarakat petani sawit yang ada di Kelurahan Mentawir, kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.

Adapun pelatihan ini dilaksanakan di kebun Bapak Aris, warga RT 03 Kelurahan Mentawir, kecamatan Sepaku, Kamis (3/10).

Alfin selaku fasilitator kegiatan sekolah lapangan sawit mengatakan, kegiatan ini adalah untuk membina masyarakat petani sawit dalam menghadapi dampak dari mahalnya biaya pengelolaan kebun sawit.

“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias dalam mengikuti sekolah lapangan sawit kali ini, yang rencana akan di gelar selama 6 bulan,” jelasnya.

Kami berharap, dengan adanya bimbingan kami disekolah lapangan sawit ini akan membantu petani sawit dalam hal teknik budi daya yang baik dan benar, sehingga nantinya menjadi petani yang baik dalam pengelolaan, pembudidayaan dan mendapatkan penghasilan yang seimbang, tutur Alfin.

“Salah satu perogram sekolah ini adalah cara membuat pupuk organik dengan bahan bahan berasal dari sumber alam yang ada dan limbah-limbah dari kelapa sawit itu sendiri guna memicu nutrisi kelapa sawitnya,” ujar Alfin.

Dan kita sangat bersyukur ada perusahaan (Pabrik) yang mau menggandeng kami dalam memberi penyuluhan dan pelatihan bagi masyarakat petani kelapa sawit,tandasnya.*

wartawan:Kamarudin.

Editor: pena1.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here