Penasatu.com, Balikpapan – Keputusan Pemerintah untuk memindahkan ibukota negara (IKN)ke Kaltim mendapatkan respon yang beragam dari berbagai tokoh di Balikpapan sebab nantinya Balikpapan yang paling mempunyai pengaruh dan dampak terhadap keputusan ini.
“Keputusan ini sudah keluar, maka suka tidak suka kita harus siap menghadapinya,”kata Rona Fortuna Siregar inisiator kegiatan.
Menurut Rona sebagai warga Kaltim jangan mundur menghadapi keputusan ini tetapi harus melakukan antisipasi dengan melakukan persiapan sebaik mungkin baik dari segi kualitas masyarakatnya maupun payung hukum pemerintah daerahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Suliansyah Lubis dari praktisi perminyakan bahwa keputusan IKN ini merupakan peluang bagi Kaltim karena itu perlu kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerinth daerah supaya masyarakat Kaltim bisa menjadi tuan di daerahnya sendiri.
Kegiatan diskusi yang diadakan di Cafe Gu pas kawasan Gunung Pasir pada (20/9) ini dihadiri oleh akti fis mahasiswa,LSM,OKP, Ormas dan politisi serta jurnalis.
Yang menarik ada usulan supaya warga yang berada di wilayah IKN untuk tidak terpancing menjual tanahnya tetapi sebaiknya mereka menyewakan saja kalau ada pihak yang ingin menggunakan.
Dengan adanya penyewaan lahan maka penduduk asli si pemilik lahan tidak akan tersingkir karena mereka masih memiliki aset yang menghasilkan untuk kehidupan mereka.
Rencananya kegiatan diskusi ini akan ditingkatkan untuk mengundang para pemangku kebijakan yang nantinya untuk mengetahui kemana arah inovasi pembangunan mereka.*
Wartawan : Are