Penasatu.com, Kutai Barat – Kualitas udara di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) kembali memburuk usai dikepung kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Asap pekat menyelimuti wilayah Kubar sejak Kamis (12/9) pagi.
Akibat kondisi ini jadwal penerbangan di Bandara Melalan Sendawar terganggu. Sedianya ada tiga penerbangan tujuan Samarinda dan Balikpapan hari ini. Pesawat tujuan Balikpapan dengan nomor penerbangan A1113 menggunakan maskapai Airfast Indonesia harusnya berangkat pukul 11.30 Wita, namun ditunda tanpa estimasi waktu.
Kemudian pesawat kedua dan ketiga dengan maskapai Expres Air harusnya take off pukul 13.15 dan 15.10 wita, juga ditunda keberangkatannya. Untuk itu tiket yang sudah di beli oleh penumpang akan di kembalikan 100 persen, ujar Antonius dari Xpress air.
Sementara penumpang hanya pasrah menunggu tanpa kepastian. Pantauan penasatu.com di terminal bandara Melalan hingga pukul 15.30 Wita, belum ada informasi resmi mengenai jam penerbangan. Namun perwakilan maskapai dan petugas bandara sudah memberikan penjelasan ke penumpang jika penundaan itu merupakan dampak dari kabut asap yang menyelimuti run way bandara.
“Jadi 3 penerbangan hari ini dibatalkan semua, karena jarak pandang hanya 500 m eter. Sedangkan jarak pandang idela itu 5000 meter,” jelas Antonius kepala perwakilan maskapai Xpress Air untuk Kubar di bandara Melalan saat di konfirmasi penasatu.com, kamis sore sekitar pukul 17.00 wita.
Sementara kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar Kamius Junaidi dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya karhutla yang menyebabkan kabut asap. Menurutnya dari pantauan Tim BPBD serta citra satelit sejak Rabu kemarin ada tiga daerah yang terpantau dilanda kebakaran.
“Memang ini kan masa-masa orang menyiapkan lahan karena asapnya ini menyebar seluruh wilayah Kutai Barat. Kalau berdasarkan titik hot spot yang tingkat konfidennya 100 persen atau positif terbakar itu ada tiga lokasi yaitu di kampung Tutung kecamatan Linggang Bigung, kemudian di kampung Bermai dan kampung Tempulang kecamatan Damai. Kita sudah cek lapangan dari kemarin itu sudah padam tapi kita belum tau hari ini apakah masih ada api atau tidak,” ujar Kamius.
BPBD Kubar, sebut Junaidi, sudah berkoordinasi dengan Tim Satgas bencana untuk patroli ke lapangan guna mencegah penyebaran api agar tidak meluas.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan BLH dan dinas kesehatan untuk mencari solusi kalau asapnya berlebihan. Tim patroli juga jalan terus kalau ada titik-titik api langsung kita terjunkan pemadam,” tutupnya.
Diketahui bencana karhutla di wilayah Kubar dalam bulan september ini sudah tiga kali terjadi. Dimana dalam dua pekan ini juga sudah tiga kali bandara Melalan stop beroperasi karena kabut asap.*
Wartawan : Ichal.