Gelar Dialog Warga, Parlindungan Terima Keluhan Pelayanan Rumah Sakit hingga Kurangnya Sarana Pendidikan

0
441

Keterangan foto, Parlindungan saat foto bersama para pengurus dan Ketua RT Perum BDS II , Kelurahan Sungainangka Balikpapan Selatan.

Balikpapan, Penasatu.com – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan Parlindungan menggelar dialog bersama warga di lingkungan kawasan Perumahan BDS II, Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan, Minggu, 12/3/2023.

Dialog warga yang merupakan program DPRD Balikpapan ini, untuk memberikan kemudahan dalam menampung setiap persoalan dan untuk mendekatkan diri kepada warga sebagai sarana untuk bisa melayani lebih dekat lagi. 

Dialog yang dilaksanakan di kediaman Parlindungan, ini mengusung tema “Pelayanan Kesehatan Kota Balikpapan” dan dihadiri oleh puluhan warga. 

Sembari berdiskusi, politisi Partai Nasdem ini nampak akrab bersama warga yang hadir. Dengan suguhan makanan ringan, wakil rakyat yang dikenal cukup familiar ini sesekali tertawa sambil menyimak keluh kesah setiap persoalan yang di sampaikan oleh warga.

Segala uneg-uneg warga yang hadir dalam dialog ini, mereka sampaikan kepada wakilnya untuk menjadi pembahasan di gedung parlemen. Mulai dari pelayanan di beberapa rumah sakit hingga soal kurangnya sarana pendidikan, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Program dialog warga yang di gagas oleh lembaga wakil rakyat tersebut, menurut Parlindungan cukup menarik, karena didalamnya berisi kritikan, masukan maupun penyampaian aspirasi warga. 

“Program ini sangat baik, disamping kita bisa mendengarkan langsung keluhan warga, kita juga bisa mendapat kritikan langsung maupun masukan hal positif dari warga. Sebaliknya, kita juga bisa memberikan pemahaman terkait dengan program-program pemerintah dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)”, jelas Parlindungan kepada media ini seusai melaksanakan dialog bersama warga. 

Dalam dialog ini, kata dia, berbagai keluhan disampaikan warga, mulai dari pelayanan rumah sakit bagi peserta BPJS Kesehatan Kelas III yang pernah dialami warga dengan pelayanan yang kurang baik hingga keluhan sarana pendidikan untuk SD dan SMP.

“Pelayanan di sejumlah rumah sakit memang perlu di evaluasi, dan hal ini sudah pernah di bicarakan juga dengan pihak BPJS Kesehatan. Dengan adanya dialog dengan warga ini, segala sesuatu yang tidak pernah terpikirkan bisa muncul dari warga”, ungkapnya. 

Parlindungan mencontohkan, dari keluhan warga dalam dialog ini yang pernah mengalami pelayanan kurang baik di salah satu rumah sakit di Balikpapan. 

“Warga dalam dialog ini ada yang menyampaikan, pernah mengalami pelayanan yang kurang baik di salah satu rumah sakit. Warga tersebut merupakan peserta BPJS Kesehatan Kelas III, saat berobat karena penyakitnya di anggap menular, maka di perlukan kamar khusus isolasi”, bebernya. 

Persoalan ini, menurut dia, merupakan hal baru yang disampaikan oleh warga kepada dirinya, dan mungkin tidak pernah di perhitungkan oleh pihak BPJS. 

“Persoalan ini perlu dibahas lagi dengan pihak BPJS Kesehatan. Bagaimana jika ada pengguna BPJS Kelas III dan di kategorikan memiliki penyakit menular. Nah, peserta ini tidak bisa di satukan dengan pasien-pasien lain di rumah sakit. Harus di isolasi sendiri, ini perlu ada evaluasi lebih jauh lagi”, kata dia. 

“Belum lagi kendala-kendala lain yang sering di alami oleh peserta BPJS Kelas III di rumah sakit. Tapi secara umum pelayanan rumah sakit umum saat ini sudah mulai membaik”, ujarnya lebih lanjut. 

Kemudian, terkait dengan zonasi sekolah, Parlindungan tidak menepis bahwa persoalan itu setiap tahun terus menjadi keluhan warga, karena minimnya sekolah atau belum ada pemerataan dan pemetaan dari pemerintah.

“Pemetaan ini dalam artian dimana anak-anak sekolah yang banyak penduduknya. Seharusnya di situ dulu yang harus dibangun sekolah”, jelasnya. 

Kendati demikian, dia juga tidak menyalahkan pemerintah, karena untuk membangun sekolah masih terkendala lahan.(*/Adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here