DPRD Soroti Parkir Bahu Jalan dan Gedung Parkir Klandasan

0
710
Sidang paripurna tentang pandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Kota Balikpapan terhadap nota penjelasan Walikota Balikpapan mengenai 2 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyelenggaraan Transportasi dan Penanggulangan Kemiskinan di Kota Balikpapan.

Penasatu.com, Balikpapan – DPRD Kota Balikpapan lebih menyoroti parkir kendaraan bermotor pada bahu jalan dan kurang efektifnya Gedung Parkir Klandasan (GPK) sehingga berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan.

Hal ini terungkap pada sidang paripurna yang digelar DPRD Kota Balikpapan, Selasa (25/6) dengan agenda penyampaian pandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Kota Balikpapan terhadap nota penjelasan Walikota Balikpapan mengenai 2 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Penyelenggaraan Transportasi dan Penanggulangan Kemiskinan di Kota Balikpapan.

Sebanyak 33 Anggota DPRD mengikuti sidang paripurna DPRD Kota Balikpapan yang dibuka Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh S.Sos, Walikota Balikpapan HM Rizal Effendi, Wakil DPRD Thohari Azis, Wakil DPRD Sabarudin Panrecalle bersama Forkopimda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Abdulloh Ketua DPRD Kota Balikpapan.(foto.Riel).

Dari 7 Fraksi yang menyampaikan pandangannya semuanya lebih menekankan dan menanggapi serius permasalahan parkir kendaraan bermotor pada bahu jalan serta kurang efektifnya fungsi GPK.

Mengenai raperda transportasi tentang adanya penindakan, Abdulloh menjelaskan, bahwa saat ini draf tersebut masih dalam tahapan konsep, maka dengan adanya pandangan dari fraksi-fraksi hari ini jika ada kekurangan dalam draf tersebut, nantinya juga ada pandangan umum jawaban dari walikota. “Untuk setuju atau tidaknya mengenai penindakan tergantung Stackholder yang terlibat jika perlu atau tidaknya draf penindakan tersebut,” tegas Abdulloh.

“Alhmdulillah, semua fraksi mendukung, tapi pembahasan pada sidang paripurna kali ini lebih menekankan pada tidak optimalnya pemanfaatan gedung parkir yang ada saat ini mengingat masih banyak masyarakat yang parkir pada bahu jalan dan sampai sekarang ini akan menjadi perhatian serius untuk mengoptimalkan pemanfaatan Gedung Parkir agar menambah pemasukan buat daerah tentunya,” harap Rizal.

GPK yang dibangun dengan dana puluhan miliaran rupiah itu memang kurang efektif. Masalahnya, GPK berada berseberangan dengan Pasar Blauran dan Pasar Klandasan, sehingga warga yang hendak berbelanja di Blauran dan Pasar Klandasan enggan untuk parkir di GPK.

“Kita repot kalau parkir di GPK dan harus menyeberang jalan untuk menuju Pasar Blauran dan Pasar Klandasan. Belum lagi kita membawa belanjaan dari pasar. Pokoknya repot deh,” komentar sejumlah warga.*

Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here